Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dari Puluhan Miliar Sampai Ratusan Ribu

Garong Bansos Merajalela

Minggu, 1 Agustus 2021 08:15 WIB
Warga menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Sosial melalui PT Pos Indonesia di RPTRA Asoka, Jatipadang, Jakarta, Kamis (29/7/2021). (Foto: Rizky Syahputra/RM)
Warga menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Sosial melalui PT Pos Indonesia di RPTRA Asoka, Jatipadang, Jakarta, Kamis (29/7/2021). (Foto: Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bantuan sosial (bansos) yang tujuannya begitu mulia untuk membantu masyarakat di masa pandemi Covid-19 tak semuanya aman dari tangan-tangan garong. Di tingkat pusat, puluhan miliar bansos diembat garong kakap. Di tingkat desa, ratusan ribu bansos dikentit garong teri.

Tengok saja kasus korupsi yang melibatkan mantan Menteri Sosial Juliari Batubara. Eks politisi PDIP yang dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhir tahun lalu itu, disangka menerima suap sebesar Rp 32,2 miliar dari para pengusaha yang ingin mendapat jatah menyalurkan bansos.

Dalam penyidikan, KPK menemukan ada pemotongan anggaran paket bansos sebesar Rp 10.000 per paket. Atas perbuatan itu, jaksa KPK menuntut Juliari dengan hukuman 11 tahun penjara. Dalam kasus ini, dua pejabat pembuat komitmen di Kementerian Sosial, Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono, juga ikut diseret.

Baca juga : Kemnaker Lirik Potensi Milenial dalam Gerakan Talenthub Bantu Kerja

Tak cuma di tingkat pusat. Kasus korupsi bansos juga marak terjadi di daerah. Sebut saja kasus korupsi pengadaan dana bansos di Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat tahun 2020. Dalam kasus ini, KPK menetapkan tiga orang tersangka yaitu Bupati Bandung Barat 2018-2023 Aa Umbara Sutisna (AUM), Andri Wibawa dari pihak swasta/anak dari Aa Umbara, dan pemilik PT Jagat Dir Gantara (JDG) dan CV Sentral Sayuran Garden City Lembang.

Lalu, Di Musi Rawas, Sumatera Selatan, ada kepala desa yang memotong dana bansos. Rusaknya lagi, duit haram tersebut dipakai buat berjudi dan membayar uang muka pembelian mobil selingkuhannya.

Di Desa Cipinang, Rumpin, Kabupaten Bogor, ada Sekdes yang memanipulasi data penerima manfaat bansos.

Baca juga : Warung Pintar Salurkan Bansos Ke 250 Ribu Penerima

Kasus teranyar terungkap saat Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan sidak penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Program Sembako ke RT 03/RW 03 Kota Tangerang, Banten, Rabu (28/7). Saat itu, Risma kaget betul mengetahui ada warga penerima bansos dimintai uang kresek oleh petugas. Ada juga warga yang mengaku bansos yang diterimanya tidak sesuai. Bansos seharga Rp 300 ribu, dipotong Rp 23 ribu.

Risma tampak sangat terpukul. Dua hari sebelumnya, Risma mengatakan, sudah membuat tiga strategi agar kasus bansos tak terulang lagi. Tiga strategi itu adalah perbaikan data, perbaikan mekanisme penyaluran bansos, dan memperluas opsi masyarakat untuk membelanjakan bantuan sembako.

“Kalau begini, bagaimana rakyat bisa sejahtera,” kata Risma saat sidak.

Baca juga : Masih Jauh Dari Aman, Kasus Baru Di Atas 50 Ribu, Yang Meninggal Lebih Dari 1.000

Kasus pemotongan dana bansos juga terjadi di Kabupaten Tangerang. Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang resmi menahan dua tersangka kasus dugaan pungli dan penyimpangan dana bansos. Kedua pelaku, DKA dan TS merupakan pendamping program keluarga harapan (PKH) di Desa Sodong, Desa Tapos, Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Kedua tersangka ini melakukan modus dengan memotong dan mencairkan ATM penerima manfaat di BRIlink.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.