Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperlancar peredaran Ivermectin. Dengan begitu, diharapkan penggunaannya dapat melindungi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dari invensi Covid-19.
Menurut Ade, sampai saat ini, masyarakat yang sudah divaksinasi lengkap baru 5. Artinya, masih ada 95 persen rakyat yang belum terlindungi total.
Baca juga : Meski Pandemi, BCA Syariah Pertahankan Pertumbuhan Berkelanjutan
"Masalahnya, mayoritas orang miskin harus keluar rumah mencari nafkah. Bila mereka dipaksa tinggal di dalam rumah, mereka mungkin akan mati," ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (8/8).
Berangkat dari fatka ini, dia meminta agar peredaraan Ivermectin. "Karena itu, rakyat Indonesia butuh perlindungan ekstra. Ivermectin akan melakukan perlindungan sebelum masyarakat memperoleh vaksinasi," tegasnya.
Baca juga : Ingrid Kansil Minta Pemerintah Perbaiki Data Bansos
Ia juga menyoroti imbauan BPOM yang menyatakan bahwa Ivermectin bisa dibeli selama dengan resep dokter. "Ini juga menjadi masalah, karena banyak dokter yang menolak memberi resep Ivermectin. Berhubungan dengan dokter untuk sekadar memperoleh resep pun bukan menjadi bagian tradisi rakyat kecil," tuturnya.
Yang bisa menghubungi dokter dengan aplikasi, sambung Ade, hanya untuk masyarakat menengah ke atas. Sedangkan rakyat kecil, akan kesulitan. Karena itu, dia menyarankan, lebih baik peredaran Ivermectin diperlancar.
Baca juga : Mendagri Minta Pemda Lekas Realisasikan Anggaran Pengendalian Pandemi
“Bantulah agar Ivermectin dapat diperoleh dengan mudah di semua tempat. Dukunglah distributor informasi agar rakyat yang memilih menggunakan Ivermectin bisa memperolehnya dengan mudah dan murah," pinta Ade.
Yang penting, lanjutnya Ade, BPOM menjelaskan kepada masyarakat bahwa penggunaan harus dilakukan dengan secara terbatas dan berhati-hati kampanyekan penjelasan itu melalui media. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya