Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bikin Lomba Tulisan “Hormat Bendera Menurut Islam”

BPIP Kena Semprot Lagi

Sabtu, 14 Agustus 2021 07:55 WIB
BPIP gelar lomba penulisan artikel bertema hormat bendera menurut Islam. (Foto: Twitter @BPIPRI)
BPIP gelar lomba penulisan artikel bertema hormat bendera menurut Islam. (Foto: Twitter @BPIPRI)

 Sebelumnya 
Akun @ZAEffendy menilai, tema penulisan BPIP sangat berbahaya. “BPIP buat lomba menulis temanya dangkal, cenderung diskriminatif dalam memahami Islam & Pancasila. Berkonotasi prasangka, memecah-belah bangsa dan #Islamophobia? #Nalar,” cuitnya.

Akun @faridgaban juga mempertanyakan kenapa topiknya khusus Islam. “Kenapa bukan hormat bendera dan lagu kebangsaan menurut hukum agama Kristen, Budha, Hindu, Katolik, Konghucu, keyakinan-keyakinan lainnya?” ujarnya. “Kita bikin lomba tweet: Manfaat BPIP utk kemajuan bangsa,” samber @NephiLaxmus.

Analis media sosial yang juga pentolan Drone Emprit, Ismail Fahmi juga angkat bicara. Ia mengusulkan tema lomba menulis di Hari Santri itu diganti dengan isu-isu yang lebih relevan dengan kondisi saat ini.

Baca juga : Kota-kota Di India Mulai Kendorkan Pembatasan

“Sekedar sharing ide buat mimin BPIP. Anak-anak santri NU, MU, anak-anak gen Z, millenial, KPoppers, mereka concernnya ke topik: climate change, tanam mangrove, bantu Covid lintas agama, dan lain-lain. Coba topiknya kekinian: pandangan Islam tentang climate change, kerja lintas agama, dan lain-lain,” ujar @ismailfahmi.

BPIP pun buka suara menanggapi kritikan para netizen. Staf khusus BPIP, Romo Benny Susatyo membantah tema dari lomba menulis itu untuk membenturkan semangat nasionalisme dengan agama. Justru, kata dia, tema itu diarahkan untuk memperkuat nasionalisme.

“Cinta Tanah Air itu kan bagian dari iman. Karena semua agama mengajarkan hal yang sama. Tidak ada yang dibenturkan,” kata Benny, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Indomaret Dan Pekerja Berakhir Damai, KSPI Puji Kemnaker

Ia juga berkilah, tema tersebut untuk meng-counter pemahaman kelompok-kelompok Islam yang enggan hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan. Apalagi jika disebut Islamophobia.

“Di Kristen juga ada permasalahan yang sama. Tapi enggak ada kaitannya. Dari lomba ini, kita ingin melihat bagaimana perspektif keagamaan dalam mencintai bangsa dan negara,” tuturnya.

Lomba serupa, juga akan dilakukan di hari-hari besar agama lain. Baik Kristen, Katolik, Hindu, Budha, maupun Konghucu. Karena kali ini, adalah Hari Santri, maka temanya berkaitan dengan hukum Islam.

Baca juga : Mentan Hanya Pasrah

“Terima kasih atas masukan yang beragam dan masukan untuk memperbaiki. BPIP tidak membenturkan nasionalisme dan agama,” tegasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.