Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sekolah Murid Merdeka (SMM) meluncurkan beberapa pusat aktivitas (Hub) di kota-kota besar. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencana SMM untuk membuka puluhan sentra di beberapa kota, sehingga para siswa bisa benar-benar merasakan pengalaman sistem belajar campuran atau blended learning.
Kepala Sekolah Murid Merdeka Laksmi Mayesti mengatakan, SMM Hub hadir sebagai kelas luar jaringan (offline) untuk melengkapi pengalaman murid saat belajar dengan para guru dan teman-temannya. "Yakni dengan memberikan ruang untuk belajar secara langsung bersama fasilitator pendamping dan teman sekolah," katanya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (21/8).
Laksmi melanjutkan, kelas offline di SMM Hub dilengkapi bahan ajar dan alat peraga atau praktikum lengkap. Sehingga para siswa mendapatkan pengalaman belajar tatap muka yang lebih optimal.
Sebagai lembaga pendidikan inovatif yang berfokus pada metode belajar blended learning, lanjut Laksmi, Sekolah Murid Merdeka memiliki tujuan untuk memajukan pendidikan Indonesia melalui sistem belajar campuran. "Anak mempunyai kesempatan untuk mengeksplorasi belajar daring secara luas sesuai minatnya, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kebutuhan dan keterampilan sosial lewat pertemuan luring dengan guru dan teman," ujar Laksmi.
Laksmi melanjutkan, SMM memilih untuk memadukan pembelajaran daring dan luring agar menjadi landasan sekolah di masa depan. Menurutnya, perkembangan teknologi yang sangat pesat akan membuat anak semakin banyak berinteraksi dengan aktivitas online yang cukup beragam.
Namun, di sisi lain, pertemuan tatap muka secara langsung dengan guru dan teman-temannya akan tetap menjadi kebutuhan pokok anak. "Untuk menyeimbangkan kebutuhan sosialnya dan kognitifnya," jelas Laksmi.
Sebelumnya, SMM Hub telah hadir di delapan kota, yakni Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Bogor, Semarang, Bandung, dan Surabaya. Kamis (19/8), hadir lagi SMM Hub di Kota Kudus. Pelaksanaan belajar mengajar nantinya akan sesuai dengan standar protokol kesehatan. Terlebih semua guru sudah tervaksinasi. "Targetnya SMM Hub akan dibuka di 80 kota di Indonesia pada akhir 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang sesuai standar," pungkas Laksmi. [KW]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya