Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BPIP Minta Polisi Tindak Tegas YouTuber Penista Agama

Selasa, 24 Agustus 2021 11:52 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Antonius Benny Susetyo meminta, kepolisian menindak tegas YouTuber penista agama. Salah satunya Muhammad Kece.

Benny menilai, konten YouTuber Muhammad Kece telah meresahkan bahkan melukai nurani semua umat beragama. Menurutnya agama bukan untuk bahan olok-olok karena agama memiliki nilai sacral dan suci.

“Secara etis jelas ini tidak pantas karena telah melukai hati nurani semua umat beragam karena nilai beragam aitu sacral dan suci, maka yang sacral dan suci itu tidak bisa dijadikan bahan olok-olok”, ucapnya Selasa, (24/8).

Baca juga : Puan: Tindak Tegas Faskes Yang Melanggar Ketetapan Harga Tes PCR

Ia mengajak, penistaan agama oleh YouTuber sering terjadi. Karena itu, dia mengajak, masyarakat untuk memperkuat dan memperkokoh nilai-nilai persatuan dengan merawat kemajemukan.

“Kita yang memiliki ratusan keyakinan agama, serta ribuan suku dan etnis harus diperkokoh nilai-nilai persatuan itu dengan merawat menjaga keragaman kemajemukan tanpa menghina keyakinan agama siapapun”, ujarnya.

Dirinya juga berharap kepada YouTuber lain untuk konsisten menjaga dan mengindahkan norma-norma dan etika, bukan mencari kontroversi hanya sekedar untuk mendapatkan follower dengan menjelek-jelekan keyakinan agama.

Baca juga : Pedasnya Tidak Terasa Lagi

“Nilai-nilai luhur agama suci itu hendaknya tidak dipermainka dan saya berharap kepada YouTuber mengindahkan norma-moral dan etika, bukan mencari kontroversi hanya sekedar untuk mendambah follower”, harapnya.

Ia mengajak kepada masyarakat tidak memberikan ruang publik kepada para YouTuber tersebut seperti tidak mem-follow, mengucilkannya bahkan Kementerian Kominfo untuk mem-block kanal YouTube tersebut.

“Karena dalam kondisi ini kita harus melawan. Kondisi Covid-19 ini membutuhkan kesetiaan kebersamaan, bergotong royong untuk merawat kemajemukan, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang merawat kemajemukan”, tutupnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.