Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Biar Joss, Panglima TNI Pakai Booster Vaksin Skretom

Kamis, 26 Agustus 2021 13:00 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (Foto: Istimewa)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengaku menggunakan booster vaksin skretom (scretom booster), dalam perbincangannya dengan Presiden Jokowi, di sela kunjungan kerja di Kalimantan Timur, Selasa (24/8).

 "Yang dimaksud scretome booster ini adalah Mesenchymal Scretome Stem Cell (MSC) dari sel punca, dari tali pusat manusia sebagai booster vaksinasi Sinovac," kata dokter pribadi Panglima TNI, Kolonel Kes dr Mukti Arja Berlian SpPD, dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis (26/8).

Kepala RSAU dr Esnawan Antariksa di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur ini menjelaskan, sel punca alias stem cell merupakan induk dari semua sel yang ada di tubuh manusia.

"Stem cell atau sel punca adalah sel induk, yang menjadi jejak utama DNA. Sel ini mampu berdiferensiasi menjadi lebih dari 200 sel lain, dalam tubuh dengan spesifik," papar dr. Berlian.

Baca juga : Sri Mulyani Buka Kemungkinan Vaksin Booster Berbayar

Semua sel di dalam tubuh, lanjutnya, akan mati setelah bekerja menyelesaikan tugasnya. Untuk menggantikan sel yang mati ini, sel punca akan membelah diri untuk menghasilkan sel baru. Demi meneruskan tugas sel yang sudah mati tersebut.

"Sel punca memiliki tugas untuk memperbaiki jaringan yang terluka, atau menggantikan sel lain pada saat mereka mengalami kematian rutin. Dalam melakukan tugasnya, sel punca melepas berbagai molekul anti radang, molekul imunomodulator, dan molekul regenerasi, yang dalam bentuk sekretom sel punca," terangnya.

Berlian menjelaskan, ada 6 manfaat sekretom sel punca terhadap pasien Covid-19. Yakni menghentikan badai sitokin, mencegah fibrosis paru-paru, memperbaiki disfungsi paru-paru, memperbaiki lingkungan mikro paru-paru, melindungi sel epitel alveolar paru-paru, dan meningkatkan fungsi paru-paru.

"Sel punca mesenkimal memiliki sifat regeneratif, immunoregulator, dan dapat dengan mudah diisolasi dan diperbanyak secara in vitro," jelasnya.

Baca juga : Liga 1, PSSI Janji Patuhi Syarat Pelaksanaan Kompetisi

Sel punca Mesenchymal Secretome (MSC) ini adalah molekul yang dikeluarkan dari sel punca tali pusat bayi. Ini merupakan molekul yang memiliki kemampuan immunomodulator, karena mampu mengeluarkan molekul molekul anti inflamasi yang disebut Il-10 (Interleukin 10) dan TGFb (transforming growth factor beta).

 "Molekul anti inflamasi ini memiliki peran dalam meredakan inflamasi atau badai sitokin, yang sering terjadi akibat infeksi. Termasuk badai sitokin akibat infeksi Covid-19," kata Berlian.

Hasil penelitian terkini yang telah dipatenkan Stem Cell and Cancer Research Laboratorium biomedikal Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung, Semarang, telah mengisolasi molekul sekretom yang berasal dari mesenchymal stem cell hipoxia, dengan sumber tali pusat bayi yang difiltrasi d. Atau disaring dengan berat molekul 100-300 kiloDalton, yang isinya adalah molekul anti radang IL-10, TGF Beta, VEGF, PDGF, dan lainnya.

"Kedua molekul anti radang inilah (IL-10 dan TGFb) yang akan mendorong aktifitas sel imun-T-regulator pada pasien yang di beri injeksi skretom ini," ujarnya.

Baca juga : Biar Lebih Praktis, Pria Bikin Tato QR Code Vaksin

Berlian menyebut mereka yang sudah menerima vaksin Sinovac, baik satu atau dua dosis, akan mendapat 2 manfaat, jika menerima booster suntikan sel punca mesenkimal sekretom.

Pertama, akan mendorong sel T-regulator untuk mengaktivasi lebih banyak sel limfosit B memori. Sel B memori inilah yang nanti berubah menjadi sel plasma, yang akan memproduksi lebih banyak IgG/Antibodi spesifik untuk melawan antigen spesifik Covid-19.

Kedua, Il-10 dan TGF Beta akan mendorong T-regulator untuk memproduksi lebih banyak Il-10 dan interferon, yang akan membangkitkan plasmatoid tipe sel dendritik, untuk melawan antigen Covid-19.

"Pemberian booster skretom ini tentunya akan lebih baik dan menjaga atau memperkuat vaksin Sinovac di dalam tubuh, sehingga tidak mudah terpapar Covid-19," tutur Berlian. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.