Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sudah Bisa Dibuat Di Dalam Negeri
Luhut: Cukup! Nggak Boleh Lagi Impor APD
Selasa, 31 Agustus 2021 06:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah makin agresif melakukan reformasi di bidang industri kesehatan. Salah satu langkah yang diambil dengan mengurangi impor alat-alat kesehatan yang produksinya sudah bisa dibuat di dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, tak ada lagi impor Alat Pelindung Diri (APD).
“Tidak boleh lagi impor APD. Sudah cukup, di dalam negeri sudah ada, pakai yang dalam negeri!” tegas Luhut dalam Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Alat Kesehatan secara virtual, kemarin.
Baca juga : Saatnya Industri Dalam Negeri Buat Masker N95
Eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ini mengatakan, Indonesia masih bergantung pada impor alat kesehatan. Begitu juga bahan bakunya, lebih banyak impor. Padahal, banyak juga bahan baku yang tersedia di dalam negeri walaupun tidak 100 persen.
Dalam catatanya, impor alat kesehatan (alkes) semakin meningkat setiap tahun. Tahun 2020, nilai impor untuk beberapa alat kesehatan dengan peringkat tertinggi yakni, alat electrodiagnosis sebesar 87 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,25 triliun, alat scan ultrasonic 70 juta dolar AS atau sekitar Rp 1 triliun. Sementara, untuk jarum, kateter, kanula dan lainnya 43 juta dolar AS atau sekitar Rp 620 miliar.
“Kita harus mengendalikan impor alat kesehatan yang semakin tinggi. Juga menekankan regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), mungkin 55 persen agar semua dari dalam negeri,” katanya.
Baca juga : Hentikan Ketergantungan Impor Alkes
Luhut meminta semua industri proaktif membuat berbagai alat dan obat dalam negeri. Dia berjanji akan membantu segala urusan perizinannya.
Luhut mengatakan, industri kesehatan terus berkembang. Ada enam tren kesehatan global yang perlu menjadi perhatian dunia industri. Yaitu, perubahan permintaan konsumen, pertumbuhan kelas menengah yang meningkat di Indonesia, penemuan terapi baru, konsentrasi penyakit dan peningkatan pandemi, fokus pada pengendalian biaya serta inovasi digital dan telemedicine.
“Ini tren kesehatan global yang terus berjalan dan kita harus bisa mengantisipasi. Terutama mengenai peningkatan pandemi. Kita tidak pernah tahu akan ada virus apalagi di dunia ini,” ujar Luhut.
Baca juga : Hasto: Capres Tak Boleh Punya Spirit Individualisme
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui, saat ini izin edar yang diberikan untuk alat-alat kesehatan produksi dalam negeri mengalami peningkatan menjadi 9.400 izin dari sebelumnya 2.300 izin.
Menurut Budi, melonjaknya izin edar alat kesehatan menunjukkan besarnya potensi industri sektor tersebut.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya