Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Transisi Pandemi Ke Epidemi

Tuntasin Vaksinasi Dosis 2 Dulu

Selasa, 14 September 2021 06:14 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito (kiri) saat memberikan arahan dalam Rapat Penanganan Covid-19 Bersama Forkopimda di Pendopo Bupati Malang, Sabtu (11/9). (Foto: Dok. BNPB).
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito (kiri) saat memberikan arahan dalam Rapat Penanganan Covid-19 Bersama Forkopimda di Pendopo Bupati Malang, Sabtu (11/9). (Foto: Dok. BNPB).

 Sebelumnya 
Menurut @arnanto_tony, disiplin prokes men­jadi jurus paling ampuh dalam transisi pandemi menuju epidemi. Dia bilang, memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan, merupakan kebiasaan baru harus diadaptasi.

“Tidak ada yang tahu kapan pandemi ini berakhir. Di sinilah pemerintah mempersiapkan masyarakat untuk hidup bersama Covid-19, mengantisipasi perubahan pandemi menjadi epidemi,” kata @Dputrisolo.

“Kalau prokes dan vaksinasinya sudah di­jalankan, terus kegiatan sektor ekonomi dan lain­nya menggunakan aplikasi PeduliLindungi, bisa nih segera epidemi,” timpal @hdy_888999.

Baca juga : Pemerintah Siapkan 3 Jurus

Sementara, @simple_mikee meminta pemer­intah tidak terburu-buru memikirkan transisi pandemi ke epidemi. Kata dia, pemerintah lebih baik fokus menggenjot vaksinasi. Dia menagih janji pemerintah yang menargetkan vaksinasi 2 juta orang per hari.

“Vaksinasi dosis lengkap baru 15 persen saja sudah banyak gaya. Lihat tuh Amerika, sudah 60 persen yang dosis lengkap saja lonjakannya parah. Fokus dulu percepatan vaksinasi,” katanya.

Akun @simple_mikee menambahkan, tran­sisi pandemi menuju epidemi bisa berlaku jika tingkat vaksinasi lengkap sudah di atas 70 persen. Sekarang, Indonesia baru saja membaik sedikit dan tingkat vaksinasi masih rendah. “Keadaan masih rentan 5-6 bulan ke depan,” tandas dia.

Baca juga : Naik KRL Cukup Tunjukin Sertifikat Vaksin Di PeduliLindungi

Akun @razki_iskandar mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia tidak bisa disa­makan dengan negara lain. Sehingga, transisi pan­demi ke epidemi belum layak dilakukan. “Latah dari negara tetangga, mereka sih pandeminya sudah benar-benar terkendali,” ujarnya,

Akun @dimasmahfud meminta Presiden Jokowi tidak terburu-buru melaksanakan transisi pandemi ke endemi. Dia mengingatkan, progres vaksinasi belum mencapai 60 persen. “Tidak usah gaya-gayaan. Tunggu tahun depan. Sabar,” tegas @dimasmahfud.

Sedangkan @agoes_wo2k mengaku tidak mau neko-neko. Kata dia, bagi masyarakat ke­cil, apa pun kondisinya, pandemi atau endemi, hidup ini tetap harus dijalani, dinikmati dan disyukuri. Masyarakat miskin sudah terbiasa hidup melarat.

Baca juga : Hati-hati, Pertahanan Jebol

“Bagi rakyat kecil mau pandemi maupun epi­demi, sama saja, sudah terbiasa hidup sulit dan sakit, makan ya cari makan sendiri, sakit ya bero­bat sendiri, nggak ada yang peduli,” ujarnya.

Akun @sshastutie mempertanyakan pem­biayaan pelayanan kesehatan di masa endemi. Soalnya, di masa pandemi, masyarakat yang terpapar virus Corona mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.

“Kalau statusnya berubah, misalkan ter­infeksi Covid-19, biaya rumah sakit sudah nggak ditanggung pemerintah ya?,” tanya @sshastutie. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.