Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bahaya, 3 Ribu OTG Keliaran Di Mall

Ini 7 Cara Cegah Penularan Covid Dan Penyempurnaan Aplikasi PeduliLindungi

Selasa, 14 September 2021 10:23 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Maraknya berita tentang 3.830 orang positif Covid yang keluyuran di jalan, bahkan ada yang mau masuk mall, jelas menyentak publik. 

Kejadian itu tentunya sangat berbahaya, karena bisa menjadi sumber penularan Covid-19. 

Besar kemungkinan, jumlah yang keluyuran masih jauh lebih banyak. Karena angka tersebut hanya dihasilkan dari aplikasi PeduliLindungi. Sedangkan jumlah pengguna aplikasi tersebut belum mencakup keseluruhan rakyat Indonesia.

Terkait hal tersebut, mantan Direktur WHO yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada 7 hal yang sebaiknya dapat dilakukan langsung oleh sistem yang ada.

Baca juga : Jangan Cuma Untuk Masuk Mall, Maksimalkan Aplikasi PeduliLindungi

Apalagi, informasi NIK dan sebagian juga sudah dilakukan di negara lain.

"Pertama, begitu hasil tes positif, sistem harusnya diatur. Ada yang menghubungi Puskesmas di wilayah pasien tinggal. Selanjutnya, Puskemas menghubungi pasien untuk melakukan isolasi," papar Prof. Tjandra. 

Kedua, sistem juga dapat menghubungi Lurah / Kepala Desa setempat untuk ditindaklanjuti. Kalau ada hasil positif keluar, baikya di bagian bawah ditulis anjuran untuk isolasi. Tambahkan keterangan, isolasi perlu untuk keselamatan keluarga dan kerabat.

"Ketiga, kalau perlu, tulisan itu dibuat dengan kotak berwarna merah. Jangan semata-mata ditulis "sesuai aturan/instruksi...dan sebagainya". Sebaiknya, ditulis semacam "demi menjaga kesehatan/keselamatan keluarga dan kerabat, maka karena hasil positif maka saudara perlu melakukan isolasi...dan seterusnya," jelas Prof. Tjandra. 

Baca juga : Kapolri Tekankan Penguatan Prokes Dan Percepatan Vaksinasi

"Tulisan itu harus ada di kertas hasil tes maupun di berkas elektronik hasil tes," imbuhnya.

Keempat, secara sistem, aplikasi PeduliLindungi juga harus memberi tahu orang yang positif Covid, untuk melakukan isolasi mandiri. Beserta pesan-pesan kesehatan yang perlu dilakukan.

"Kelima, aplikasi PeduliLindungi juga bisa setiap hari memberi reminder kepada mereka yang positif, untuk mengingatkan kewajiban isolasi. Reminder terus diberikan sampai 14 hari isolasi selesai," terang Prof. Tjandra.

Keenam, akan baik, kalau sistem juga bisa memberitahu semua kontak yang positif. Bahwa tanggal sekian jam sekian, mereka berada dalam satu ruangan dengan orang yang positif. Sehingga, para kontak ini diminta memeriksakan diri.

Baca juga : Ayo Download Dan Manfaatkan Aplikasi Peduli Lindungi

Ketujuh, Prof. Tjandra mengingatkan pentingnya menjalankan komunikasi risiko.

"Kita tentu bersyukur, jumlah kasus saat ini udah amat menurun. Meski Case Fatality Rate kita masih tinggi, nomor tiga di daftar 20 negara berdasarkan data John Hopkins University versi 13 September kemarin," tutur Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI.

"Dalam situasi ini, informasi ke masyarakat harus terus dilakukan. Khususnya dalam konteks  bagaimana menyikapi test Covid-19 beserta hasilnya," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.