Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dengar Selentingan KPK Terbitkan Sprindik

Pengepul Duit Fee Proyek Di Jambi Pasrah Jadi Tersangka

Sabtu, 18 September 2021 07:00 WIB
Apif Firmansyah saat memenuhi panggilan KPK di ruang pemeriksaan Polda Jambi, Kamis (16/9/21). (Foto: Istimewa)
Apif Firmansyah saat memenuhi panggilan KPK di ruang pemeriksaan Polda Jambi, Kamis (16/9/21). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Untuk (ketok palu) APBD 2017 terkumpul sekitar Rp 13 miliar,” ungkap Apif. Uang itu berhasil ia kumpulkan hanya dalam tempo sebulan.

Selain menangani dewan, Apif mengurusi keperluan keluarga Zumi. Apif mengaku pernah disuruh mencarikan modal Rp 10 miliar untuk bisnis singkong keluarga Zumi pada 2017.

Baca juga : Cegah Stunting, BKKBN Tekan MoU dengan Danone Indonesia

“Dengar-dengar itu untuk bantu bisnis almarhum Pak Zul,” kata Apif. Zulkifli Nurdin, ayah Zumi merupakan gubernur Jambi periode 1999-2004 dan 2005-2010. Bisnis ini berlokasi di Tanjung Jabung Timur—Zumi pernah bupati daerah ini.

Apif pun meminta kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi. Saat itu dijabat Dodi Irawan.

Baca juga : Kementan Terbitkan SE Pelaksanaan Kurban Di Masa Pandemi Covid-19

“Dari Pak Dodi diarahkan menemui Iim (Imanuddin). Dia pengusaha kontraktor, orang kepercayaan Pak Dodi,” tuturnya.

Apif lalu mengontak Iim. Iim bersedia membantu mencarikan modal bisnis keluarga Zumi. “Sumbernya dari mana saya tidak tahu. Pak Gubernur juga maunya tahu beres dari mana sumber uangnya dia (Zumi) tidak mau tahu,” kata Apif.

Baca juga : Proyek Ubah Sampah Jadi Listrik Di Sunter Mangkrak

Iim hanya berhasil mengumpulkan Rp 4 miliar. Lantaran masih kurang, Apif berbicara kepada Arfan, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR.

Arfan sanggup menyediakan Rp 5 miliar. Dikumpulkan dari fee proyek. Belum sempat menyerahkan uang ini, Arfan keburu terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Uang ini pun disita. [BYU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.