Dark/Light Mode

KPK Pastikan Periksa Nusron Wahid

Kamis, 16 Mei 2019 08:19 WIB
Nusron Wahid
Nusron Wahid

RM.id  Rakyat Merdeka - Nusron Wahid dipastikan tidak bisa tidur nyenyak. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan mengusut dugaan keterlibatan Ketua BNP2TKI, Nusron Wahid terkait kasus suap yang telah menjerat anggota DPR Bowo Sidiq Pangarso. Mungkinkan Nusron jadi tersangka? 

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif menegaskan, pihaknya akan memanggil dan memeriksa Nusron dalam kasus tersebut. Apalagi sebelumnya, telah dikatakan oleh Bowo mengenai dugaan keterlibatan Nusron mengenai uang pada 400 ribu amplop yang berasal dari suap dan hendak digunakan untuk serangan fajar di Pemilu 2019.

"Ya semua yang terlibat dan disebut, biasanya kan kami mintai klarifikasi,"kata Syarif dikonfirmasi Rabu (15/5). 

Baca juga : Idrus Marham Masih Tak Terima Vonis Hakim

Senada Laode Syarif, Juru Bicara KPK Febri Diansyah pun membenarkan pihaknya terus mengembangkan perkara Bowo. Terkhusus, Nusron yang pernah disebut tersangka lazimnya dipanggil penyidik.   

"Kebutuhan-kebutuhan pemeriksaan terhadap pihak-pihak (seperti Nusron), yang informasinya muncul di tahap penyidikan baik dari tersangka ataupun dari saksi terbuka kemungkinan dilakukan (pemanggilan), tapi apakah akan dilakukan dalam waktu dekat atau apakah akan dilakukan pemanggilan untuk nama-nama tertentu itu nanti penyidik yang tahu," ujar Febri di kantornya, Jl. Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (15/5) malam. 

Febri juga memastikan penyidikan terus berjalan. Apalagi Bowo sudah menuangkannya ke dalam berkas perkara di KPK. ‎Namun mengenai status hukum Nusron setelah itu, Febri enggan berspekulasi.

Baca juga : Kenaikan PDB Buktikan Pertanian Pendukung Utama Ekonomi

"Jadi kalau sudah ada informasinya kami sampaikan yang pasti penyidikannya masih terus berjalan untuk dua kasus, pertama kasus dugaan suap, kedua dugaan penerimaan gratifikasi," kata Febri.

Bowo Sidik, yang ditangkap dalam OTT karena diduga menerima suap dari PT Humpuss Intermoda, menyeret koleganya di Partai Golkar, Nusron dalam pusaran suap jasa pengangkutan pupuk Indonesia. Di OTT Bowo, ditemukan uang senilai Rp 8 miliar yang dikemas dalam banyak amplop. Bowo mengaku, menerima instruksi dari Nusron untuk menyiapkan 400 ribu amplop cikal bakal 'serangan fajar' Pemilu 2019. 

Bowo melalui kuasa hukum,  saat itu bahkan menyebut jika Nusron lebih banyak menyiapkan amunisi untuk ‘serangan fajar’, yakni 600 ribu amplop.  Pihak Bowo juga menyebut perintah menyiapkan 400 ribu amplop itu disampaikan Nusron secara langsung saat melakukan pertemuan di gedung Parlemen.

Baca juga : KPSN Berharap PSSI Jadikan Sepak Bola Nasional Makin Berprestasi

Sebaliknya, Nusron membantah semua pernyataan Bowo. Ia menyebut pernyataan Bowo, tidak benar. Bowo merupakan caleg petahana Golkar dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah II. Bowo dan Nusron maju sebagai caleg di dapil yang sama. (OKT)
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.