Jenderal, Jangan Omdo!

 Sebelumnya 
Terpisah, anggota Komisi I DPR lainnya, Saifullah Tamliha mengingatkan publik untuk tidak meragukan kerja pemerintah dalam menyelesaikan konflik Papua.

“Pengiriman pasukan TNI dan Polri ke Papua adalah bentuk hadirnya negara atas eskalasi yang terjadi di Papua. Konstitusi kita mengamanatkan negara untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia,” jelasnya.

Baca juga : Kasus Covid Terus Turun, Puan Ingatkan Prokes Jangan Kendor

Di media sosial, kejadian ini membuat marah warganet. Mereka berharap, perintah Pangdam itu benar-benar bisa dibuktikan. Mengingat, aksi sadis para teroris Papua ini sudah berulang-ulang kali terjadi.

“Dari jaman OPM sampai KKB situasi masih tetap sama. Tidak ada perubahan padahal sudah sampai puluhan ribu tentara dikerahkan, dan korban jiwa banyak yang melayang sia-sia, namum belum juga hilang sepak terjang teroris KKB ini salahnya di mana,” cuit @ARDi_1369.

Baca juga : Persiapan Hidup Pasca Pandemi, Peran Puskesmas Kudu Ditingkatkan

“Setengah hati sih. Coba kalau serius dikelarin, pasti udah kelar dari dulu,” timpal @ari_antono. “Buktikan jenderal. Jangan cuma ngomong doang. Kami yakin Anda bisa. Kasihan saudara saudara kami,” tandas @subhan_mars.

Akun @aminoto7 mengusulkan pengejaran lewat pesawat yang membawa peralatan perang, seperti bom. “Kirim pesawat tempur atau helikopter tinggal bom saat lari ke hutan, beres kan,” ujarnya.

Baca juga : Apa Itu Perbuatan Tidak Menyenangkan?

“Sudah nggak bisa pakai ngomong HAM, sudah waktunya tegas total sikat mereka yang makin keterlaluan. Yang masih bacot HAM, mending kesana aja langsung,” geram @andrecoustic. “Dari dulu kok beritanya OPM yang membantai TNI, membantai Sipil, kapan ada berita TNI berhasil menumpas OPM??”sindir @Sujartogmailco1. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.