Dark/Light Mode

Buru Teroris Papua Hidup Atau Mati

Jenderal, Jangan Omdo!

Minggu, 19 September 2021 07:20 WIB
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono habis kesabaran melihat kebiadaban teroris Papua. (Foto: Istimewa)
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono habis kesabaran melihat kebiadaban teroris Papua. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Tidak mungkin nakes bisa masuk ke daerah tersebut kalau tidak ada jaminan keamanan. Kami dari organisasi IDI wilayah kembali meminta kepada pemerintah berharap sekali untuk memberikan jaminan keamanan,” sebut Donald.

Kecaman juga disuarakan oleh Komnas HAM. Komisioner Komnas HAM, Amiruddin Al-Rahab meminta, penegak hukum untuk segera menindak pelaku. “Tindakan orang-orang yang disebut KKB itu adalah kejahatan yang keji dan melanggar hukum di RI ini. Aparat hukum berwenang 100 persen menindak mereka,” ujarnya.

Baca juga : Kasus Covid Terus Turun, Puan Ingatkan Prokes Jangan Kendor

Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM, Jaleswari Pramodhawardani menuturkan aksi teroris harus segera dihentikan.

“Aparat penegak hukum harus bertindak dan melakukan penegakan hukum secara tegas dan tuntas atas serangkaian aksi teror KKB,” imbuhnya.

Baca juga : Persiapan Hidup Pasca Pandemi, Peran Puskesmas Kudu Ditingkatkan

Dukungan pada personel TNI agar segera menangkap hidup atau mati, para teroris Papua itu disampaikan Ketua MPR, Bambang Soesatyo. Menurutnya, dalam menumpas teroris, TNI tidak perlu khawatir soal HAM.

“Sikat habis. Jangan ragu bertindak hanya karena persoalan HAM. Utamakan keselamatan rakyat kita. Jangan lagi ada korban dari rakyat yang tidak bersalah,” tekan Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo.

Baca juga : Apa Itu Perbuatan Tidak Menyenangkan?

Anggota Komisi I DPR, Rizki Aulia Natakusumah mendesak intelijen TNI yang bertugas di Papua diperkuat. Tujuannya untuk mencegah peristiwa yang sama tidak terulang lagi. “TNI harus ingat, mereka memiliki tugas intelijen strategis yang sangat penting apalagi di teritorial konflik seperti Papua,” tukas Rizki.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.