Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bedah Musik Kebangsaan, BPIP Sambangi Untirta

Kamis, 23 September 2021 18:37 WIB
Bedah Musik Kebangsaan Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Lewat Musik di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang-Banten, Kamis (23/9). (Foto: ist)
Bedah Musik Kebangsaan Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Lewat Musik di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang-Banten, Kamis (23/9). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali menggelar Bedah Musik Kebangsaan 'Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Lewat Musik' dari kampus ke kampus. 

Usai sukses di Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran, Bedah Musik berlanjut di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang-Banten, Kamis (23/9). 

Baca juga : Berantas Perdagangan Manusia, BP2MI Minta Arahan Mahfud

Sebagai tuan rumah, Rektor Untirta Fatah Sulaiman membuka sambutan. Pihaknya bersyukur bisa bersinergi dengan BPIP, Sinergy of Indonesia, dan Indonesia Care. "Bedah Musik Kebangsaan ini wujud sinergi, inovasi, dan motivasi membangun negeri khususnya milenial. Sesuai amanah Presiden Jokowi, para rektor wajib mendidik mahasiswa agar jadi SDM unggul dan utuh," ujar Fatah. 

Ia teringat saat berkunjung ke Korea Selatan. Di pelosok Negeri Gingseng didengarkan lagu kebangsaan mereka. "Indonesia juga bisa. Saya suka lagunya Cokelat, Bendera. Genre dangdut juga membangkitkan nasionalisme," imbuh Fatah. 

Baca juga : Bakal Sanksi Kader Yang Didukung Nyapres, PDIP Ganjal Ganjar?

Band berprestasi asal Untirta, Sarasa Ethnic tampil di podium membawakan lagu Cinta Indonesia. Wakil Kepala BPIP Haryono ikut antusias mendengarkan. Menurutnya, para personel band yang notabene mahasiswa itu sangat cerdas. Mampu memadukan instrumen modern dan tradisional. "Begitu pula Pancasila. Tradisi tidak harus disikapi tradisional, tapi dikembangkan untuk dinamika berbangsa bernegara," jelas Haryono. 

Ditambahkan, kesenian itu sarat kreasi, imajinasi, dan prestasi. Maka, Haryono berharap Bedah Musik Kebangsaan bisa dimaknai para mahasiswa sebagai bahan riset untuk masa depan Indonesia. 

Baca juga : Lestari: Jadikan Konsensus Kebangsaan Alat Hadapi Tantangan

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia yang ikut hadir juga menyampaikan apresiasi. Ini kali ketiga Bedah Musik Kebangsaan digelar BPIP. Diketahui, Doli juga Founder Sinergy Of Indonesia. Pihaknya dan Indonesia Care (komunitas musisi) telah membuat Nyanyian Rumah Indonesia. Album itu berisi 5 lagu daerah yang diaransemen ulang dan 4 lagu karangan para musisi. "Album ini tak ada manfat jika tak disosialisasikan kembali ke milenial. Maka kami menghubungi BPIP. Ke depan kami bersinergi lagi menjangkau lebih banyak sekolah dan kampus," beber Doli. 

Hadir pula langsung dalam acara; Plt. Sestama BPIP Karjono, Deputi I BPIP Prakoso, Direktur Sosialisasi BPIP M. Akbar Hadiprabowo dan Pakar Kebijakan Publik Harits Wicaksana. Adapun para musisi mendendangkan Rayuan Pulau Kelapa (Conrad GV), Anak Negeri (Shanna Shanon dan Alshant), Bangun Pemudi Pemuda (Alshant dan Awing) dan Dari Sabang Sampai Merauke (Slag band). Puluhan mahasiswa ikut menyaksikan secara daring. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.