Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ditemukan Klaster Sekolah

Nadiem: PTM Jalan Terus

Jumat, 24 September 2021 07:30 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/9/2021). (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/9/2021). (Foto: Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah yang telah berlangsung sekitar 1 bulan ini memunculkan klaster baru penyebaran Corona. Sebanyak 15 ribu siswa dan ribuan guru dilaporkan terpapar Corona selama PTM diberlakukan. Menanggapi temuan itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim memastikan PTM tidak akan dihentikan. Kata Nadiem, “Kita tak akan undur”.

Kabar munculnya klaster Corona di sekolah disampaikan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri, dalam sebuah diskusi daring, Rabu lalu. Kata dia, seiring melandainya kasus penularan Corona, sejumlah sekolah di Indonesia sudah mulai memberlakukan kegiatan PTM untuk semua jenjang pendidikan.

Baca juga : PTM Timbulkan Klaster Di Jateng, KPAI: Sekolah Kurang Siap

“Tercatat ada 6.580 sekolah atau 42 persen satuan pendidikan di seluruh Indonesia sudah menerapkan PTM terbatas,” papar Jumeri.

Selama PTM berlangsung, Jumeri membenarkan telah ada penularan Corona di sekolah. Namun, kata dia, kasus penularan Corona di sekolah itu, jumlahnya tidak banyak dibanding dengan total sekolah yang melaksanakan PTM.

Baca juga : PTM Di Jateng Timbulkan Klaster, DPR Minta Semua Siswa Dites PCR

Per 20 September 2021, ada 1.296 sekolah yang jadi klaster penularan Corona atau sebanyak 2,8 persen. Klaster Corona di sekolah itu menyebabkan, 7.307 guru dan tenaga kependidikan (GTK), serta 15.429 siswa terpapar Corona. Data tersebut didapatkan berdasarkan survei nasional terhadap 46.580 sekolah yang melaksanakan PTM terbatas. Survei dilakukan di sekolah.data.kemendikbud.go.id.

Klaster PTM ini hampir terjadi di seluruh provinsi. Paling banyak terjadi di Jawa Timur (169 sekolah), Jawa Barat (149), dan Jawa Tengah (131). Di DKI Jakarta juga terjadi klaster Corona selama PTM di 25 sekolah.

Baca juga : Bunda, Anak-anak Kangen Sekolah, Bukan Ngemall

Namun, Dinas Pendidikan DKI Jakarta membantah hal itu. Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja mengatakan, saat ini memang ada tujuh sekolah di Jakarta yang terpaksa ditutup sementara dari kegiatan PTM. Enam sekolah ditutup karena ditemukan kasus positif. Sedangkan 1 sekolah ditutup karena pelanggaran protokol kesehatan (prokes).

Dari 6 sekolah itu, hanya satu yang ditemukan klaster PTM yaitu di SDN Klender, Jakarta Timur. “Kami sudah melakukan tracing. Dan tidak ditemukan klaster di sekolah lain,” kata Taga, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.