Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Meski Presiden Jokowi kadernya, PDIP menolak tegas Jokowi 3 periode dan masa jabatannya diperpanjang. PDIP ingin adanya estafet kepemimpinan.
Hal tersebut ditegaskan Hasto, kemarin. Menurut Hasto, PDIP hanya mendukung usulan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dalam wacana amandemen.
Baca juga : KPU Hapus Data NIK Presiden Jokowi Dari Website
“Tidak ada gagasan dari PDIP tentang jabatan presiden 3 periode atau perpanjangan masa jabatan,” tegas Hasto.
Meski Jokowi merupakan pemimpin yang merakyat, mampu bekerja dengan baik, berprestasi, dan visioner, pekerjaan rumah PDIP bukan soal sosok. Melainkan estafet pembangunan yang sudah dikerjakan Jokowi. “Instrumennya melalui haluan negara,” ujarnya
Baca juga : Hasil Survei CISA, 58 Persen Responden Tolak Presiden 3 Periode
Hasto mencontohkan, jejak sejarah abad ketujuh. Yakni pembangunan Candi Borobudur. Monumen bersejarah itu menghabiskan waktu 100 tahun dalam proses pembangunannya. Bercermin dari hal ini, PDIP ingin pembangunan negara berkelanjutan.
“Kalau dulu bisa, mengapa sekarang tidak bisa. Sekarang karena kita tidak punya haluan. Maka ganti kepemimpinan, berganti juga kebijakannya,” ujar politikus kelahiran Yogyakarta 55 tahun silam ini.
Baca juga : Survei CISA: Mayoritas Tolak Wacana Presiden 3 Periode
Terkait capres 2024, Hasto mengatakan, PDIP belum membahas siapa yang akan diusung sebagai capres. Alasannya, karena masih fokus pada penanganan pandemi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya