Dark/Light Mode

PTM Timbulkan Klaster Di Jateng, KPAI: Sekolah Kurang Siap

Kamis, 23 September 2021 12:45 WIB
Sekolah tatap muka. (Foto: ist)
Sekolah tatap muka. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyesalkan terjadinya klaster Covid-19 saat pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Purbalingga, Jawa Tengah. 

Komisioner KPAI, Jasra Putra mengatakan, penularan Corona terhadap anak masih rentan terjadi. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Antara lain tidak idealnya pendampingan belajar serta capaian vaksin di guru dan remaja yang belum tercapai. 

"Ini masih membayangi kesiapan PTM kita. Padahal Satgas Covid-19 sudah tahu resiko PTM ini, jika dilakukan, karena capaian-capaian yang belum semua di penuhi," kata Jasra kepada RM.id, Kamis (23/9).

Baca juga : PTM Di Jateng Timbulkan Klaster, DPR Minta Semua Siswa Dites PCR

Regulasi PTM saat ini belum sepenuhnya diterjemahkan dengan baik. Terlebih, tingkat paparan saat PTM di Purbalingga mencapai 90 siswa. Sedangkan aturan PTM sangat membatasi jumlah murid yang masuk, karena ada kekhawatiran belum semua dukungan fasilitas untuk pencegahan di lakukan sekolah. 

"Apakah kita kecolongan, tentu iya, kita semua kecolongan. Karena dengan regulasi yang ada, kita ingin daerah benar-benar tegas dalam pengecekan kesiapannya," ujarnya. 

Kejadian ini pun sejalan dengan survei yang sebelumnya dilakukan KPAI di 12 sekolah. "Belum lagi ketika bicara pemetaan kondisi kesehatan di keluarga, lingkungan anak serta situasi penggunaan transportasi menuju sekolah," ungkap dia. 

Baca juga : Bunda, Anak-anak Kangen Sekolah, Bukan Ngemall

Dia menjelaskan, klaster pendidikan sebenarnya telah ada dalam kurun waktu setahun. Baik pendidikan yang berada dalam naungan panti, pesantren ataupun sekolah. Sehingga semua lembaga layanan pendidikan dan serupa dituntut memperbaiki layanan dan fasilitas pencegahannya. 

"Salah satu tantangan yang sulit dicegah juga adalah mass and mobilisasi orang di transportasi kita, yang dalam satu waktu masuk bersamaan. Mulai aktivitas pagi warga, aktivitas yang bekerja, dan aktivitas anak anak yang sekolah," tutur Jasra. 

Diketahui, sebanyak 90 siswa SMP Negeri 4 Mrebet Purbalingga, Jawa Tengah dinyatakan terpapar Covid-19 usai menjalani program Pembelajaran Tatap Muka. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.