Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gandung Pardiman: Tanpa Peran Pak Harto, Indonesia Jadi Negara Komunis
Minggu, 3 Oktober 2021 08:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pengkhianatan G 30 S PKI 1965 tidak boleh dilupakan. Sebab ini merupakan salah satu peristiwa kelam yang dialami bangsa Indonesia. Yakni upaya mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis dengan membunuh para jenderal Pahlawan Revolusi.
Upaya mengganti ideologi Pancasila ternyata masih terus dilakukan oleh pihak yang berpaham ideologi komunis dengan berbagai cara. Oleh karena itulah, Panglima Gerakan Pasukan Anti-Komunis (Gepako) HM Gandung Pardiman menyerukan agar TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI, sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah negara Indonesia dan larangan setiap kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkian faham atau ajaran komunisne, marxisme-leninisme tetap dipertahankan. Meskkpun banyak yang mengutak-atik tap MPRS tersebut.
"Kita harus mempertahankan keberadaan Tap MPRS nomor 25 tahun 1966 tersebut dan jangan sampai dihapuskan. Kalau tidak ada Pak Harto, Indonesia sudah menjadi negara komunis. Oleh karena itu, kita patut hormat dan bangga pada beliau atas jasa-jasanya membebaskan NKRI dari komunisme," tegas Gandung Pardiman dalam keterangan persnya, Sabtu (2/10).
Sebagai kader Partai Golkar dan Pancasilais sejati yang ingin mempertahankan ideologi Pancasila dan NKRI, Gandung mendirikan Gerakan Pasukan anti-Komunis (Gepako). Pihaknya juga merekrut generasi muda yang cinta Pancasila dan NKRI.
"Gepako berdiri karena adanya upaya dari pihak yang berideologi Komunis yang ingin mengganti Pancasila. Gepako hingga saat ini konsisten menjaga Pancasila dan menghadapi bahaya laten," ungkapnya.
Gandung Pardiman yang juga anggota DPR ini menambahkanz momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober ini bisa dijadikan pengingat agar organisasi masyarakat yang antikomunis untuk merapatkan barisan.
Baca juga : Masuk Timnas, Igonefo Bertekad Bawa Indonesia Menang Lawan Taiwan
Disinyalir, masih banyak yang bermanuver melakukan berbagai cara untuk mengaburkan peristiwa pengkhianatan G 30 S PKI.
"Kami siap untuk membasmi berbagai anasir-anasir yang berupaya membangkitkan kembali komunisme di Indonesia," tegasnya.
Gepako, lanjutnya, saat maraknya perdebatan dan pertentangan gagasan dan aspirasi akibat munculnya Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), amat terusik karena ada yang ngin memeras sila-sila Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila. Gepako pun bersama elemen lainnya menyatakan sikapnya menolak secara tegas Rancangan Undang Undang itu. Akhinya RUU HIP dibatalkan.
Baca juga : Indonesia Digadang Jadi Pusat Produksi Halal Dunia
Gepako percaya dan berharap TNI dan Polri bersikap tegas menindak pihak yang terbukti akan membangkitkan ideologi Komunis demi keutuhan Pancasila dan NKRI.
"Pancasila tidak bisa diubah dan dan diutak-atik. Ini sudah baku. Kami akan berupaya keras melindungi Pancasila dari tangan jahat dan licik yang ingin mengubah dan mengilangkan Pancasila dari bumi NKRI," pungkasnya. [ONI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya