Dark/Light Mode

Kementan: Pemberantasan Penyakit Rabies Harus Jadi Perhatian Bersama

Selasa, 28 September 2021 10:34 WIB
Petugas veteriner melakukan vaksinasi kepada hewan untuk pencegahan penyakit rabies/Ist
Petugas veteriner melakukan vaksinasi kepada hewan untuk pencegahan penyakit rabies/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya mencegah terjadinya penularan penyakit rabies kepada manusia. Cara yang paling efektif mencegah bahaya rabies adalah dengan vaksinasi.

Medik Veteriner Madya Ditjen PKH, Pebi Purwo Suseno menyampaikan, 95 persen kasus rabies terjadi dari hewan ke hewan. Namun, virus rabies juga dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan. Bisa berupa gigitan oleh anjing, kera bahkan kucing yang terinfeksi.

Dia menjelaskan, secara statistik 98 persen penyakit rabies ditularkan melalui gigitan anjing dan 2 persen penyakit tersebut ditularkan melalui kucing dan kera.

"Virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka gigitan hewan penderita atau luka yang terkena air liur hewan. Virus rabies akan menyerang saraf dan otak," ungkap Pebi.

Saat ini masih terdapat provinsi yang belum bebas rabies. Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya 8 provinsi yang berstatus bebas rabies, sementara 26 provinsi lainnya masih endemik rabies. 

Baca juga : Lestari: Pengawasan Pelonggaran Aktivitas Harus Konsisten!

Baru wilayah DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Papua Barat dan Yogyakarta yang berstatus bebas rabies.

"Ini artinya, masih ada 26 provinsi lagi yang harus menjadi perhatian kita bersama dalam memberantas kasus rabies," ucap Pebi.

Dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day yang diperingati setiap 28 September dan sosialisasi bahaya rabies, Ditjen PKH Kementan menggelar acara bincang santai yang dikemas dalam Tani On Stage (TOS) yang mengusung tema 'Rabies Facts Not Fear' pada Kamis (23/9).

Acara ini disiarkan langsung melalui kanal media sosial Kementerian Pertanian, yakni Facebook dan Instagram. Termasuk Instagram Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa Bangsa (FAO), serta didukung juga oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Hari Rabies Sedunia adalah sebuah kampanye global yang diselenggarakan pada 28 September setiap tahun. Peringatan Hari Rabies Sedunia dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan dan pengendalian penyakit rabies.

Baca juga : SPKS Beri Bantuan Ribuan Petani Sawit Terdampak Pandemi

Hadir sebagai narasumber pada acara ini  drh. Pebi Purwo Suseno (Medik Veteriner Ahli Madya, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan), drh. Wiwin Aprianti M.S (Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Bandung Barat) serta Irfan Hakim (Influencer/Public Figure Penyayang Binatang).

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Bandung Barat, Wiwin Aprianti berharap acara TOS ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua pihak untuk bersemangat mencegah dan menanggulangi Rabies. Terutama di wilayah perdesaan, 80 persen kasus rabies pada manusia terjadi.

"Mari, bantu kami melakukan pencegahan dan pemberatasan rabies dengan cara membawa hewan peliharaan masyarakat untuk divaksin di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terdekat. Ini yang paling efektif," ujar Wiwin.

Wiwin juga menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan jika ada hewan yang diduga memiliki penyakit rabies. 

Langkah paling awal, yaitu melakukan observasi selama 14 hari. Hewan harus dikandangkan dan tetap diberi makan, minum serta dilakukan pengawasan di bawah tim kedokteran hewan.

Baca juga : PUPR Perkuat Pembangunan PSU Rumah Subsidi Di Bali

"Jika manusia sudah telanjur digigit, segera cuci luka gigitan menggunakan air mengalir dan sabun selama 15 menit, sebab sabun dapat mematikan virus rabies. Setelah itu, segera pergi ke Pelayanan Kesehatan (Puskesmas/klinik) terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," jelasnya.

Irfan Hakim menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Irfan berharap acara seperti ini tidak hanya digaungkan setahun sekali pada saat memperingati puncak Hari Rabies Sedunia.

Menurutnya, acara seperti ini perlu terus dilakukan secara berkala agar dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyakit rabies serta penanganannya. 

Ia juga mengajak untuk para pemilik hewan rentan rabies agar semakin aware dan bertanggung jawab kepada hewan peliharaannya.

"Dengan membawa hewan peliharaan untuk diberikan vaksinasi rutin di Klinik Hewan/Puskeswan terdekat, maka kita telah menjadi pemilik hewan yang bertanggung jawab dan melindungi keluarga dari ancaman penyakit hewan," tuturnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.