Dark/Light Mode

Mau Indonesia Segera Merdeka Dari TB? Ikuti 5 Saran Mantan Direktur WHO Ini

Minggu, 3 Oktober 2021 16:33 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Untuk itu, sudah disusun harapan kemajuan (milestones) yang akan dicapai pada tahun 2025. Yaitu penurunan kematian sebesar 75 persen, penurunan angka kejadian (incidence rate) 50 persen, dan tidak ada lagi keluarga yang harus terbebani keuangannya akibat TB di tahun 2025.

Target dunia pada tahun 2030, angka kematian turun sampai 95 persen. Sedangkan angka kejadian (incidence rate), diharapkan turun 80 persen.

"Untuk Indonesia, Presiden Jokowi sudah mencanangkan bahwa Indonesia akan eliminasi TB pada 2030. Kita lalu punya modal yang amat kuat, dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis yang dikeluarkan Agustus 2021," papar Prof Tjandra, yang pernan menjabat Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan.

"Katakanlah, itu menjadi semacam kado ulang tahun kemerdekaan bagi program eliminasi tuberkulosis negara kita," sambungnya.

Baca juga : Bekuk Persiraja, Macan Kemayoran Nangkring Di Peringkat Ketiga

Dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 jelas disebutkan bahwa angka kejadian (incidence rate) TB yang saat ini mencapai angka 312/100.000 penduduk harus turun jadi 65/100.000 penduduk di tahun 2030.

Juga secara jelas disebutkan, bahwa angka kematian akibat TB yang saat ini ada di angka 34/100.000 penduduk, harus turun menjadi 6/100.000 penduduk pada tahun 2030.

"Kedua target di Perpres 67/2021 ini cukup tajam, dan menunjukkan bagaimana Indonesia akan mencapai eliminasi TB di tahun 2030," ujar Prof. Tjandra.

Covid-19 

Baca juga : Mata WHO Tetap Melotot

Tentu saja, salah satu tantangan utama untuk mencapai target dunia dalam SDG dan target nasional dalam Perpres 67/2021 adalah pandemi Covid-19, yang bermula di tahun 2020.

Di tingkat dunia, pada awal pandemi, sudah dibuat pemodelan untuk melihat dampak Covid-19 pada tuberkulosis.

"Awalnya diperkirakan, pandemi ini akan menambah jumlah kematian akibat TB sebanyak 190 ribu pada tahun 2020. Namun, seiring berkembangnya pandemi Covid-19, angka modeling ini berubah menjadi lebih besar," terang Prof. Tjandra.

Angka kematian TB dunia yang mencapai 1,49 juta pada tahun 2018, diperkirakan naik menjadi 1,85 juta pada tahun 2020. Artinya, ada penambahan lebih dari 350 ribu kematian.

Baca juga : Pesut Etam Puas Dapat Satu Poin Lawan Bali United

Kemudian, pada awal 2021, WHO melaporkan data dari 84 negara (termasuk Indonesia) dan menyimpulkan bahwa pandemi Covid-19 dapat menyebabkan penambahan 500 ribu angka kematian akibat TB di dunia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.