Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Wakili Muslim RI, Sekum Muhammadiyah Abdul Mu’ti Ceramah Di Vatikan
Rabu, 6 Oktober 2021 09:17 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menjadi satu-satunya wakil Indonesia bahkan Asia Tenggara dalam forum pertemuan para pemimpin agama dunia di Vatikan, Selasa (5/10).
Dalam forum bertajuk Religions and Education: Toward a Global Compact on Education itu, Mu’ti berada satu meja dengan pemimpin Katolik dunia Pope Francis dan mufti agung Al-Azhar Syaikh Ahmad al-Tayyeb dan 15 tokoh agama dunia.
Bertepatan dengan hari Guru Internasional yang telah ditetapkan UNESCO sejak 1994, diselenggarakannya forum The Representatives of Religions ini dirancang untuk mempromosikan sekaligus merancang kesepakatan bersama tentang pendidikan dunia yang inklusif, yang berdampak pada perdamaian seluruh umat manusia di masa depan.
Baca juga : Diresmikan Jokowi, Ponpes Muhammadiyah DIY Mulai Dihuni Santri
Pada kesempatan itu, Mu’ti menyampaikan ceramah tentang paradoks antara peran besar yang diemban guru sekaligus kesejahteraan dan keamanan hidup mereka yang tidak terjamin.
“Dengan dedikasi penuh, guru bekerja sepenuh hati untuk siswanya. Untuk dedikasi ini mereka mengorbankan waktu, tenaga, keluarga, dan hidup. Untuk menemui siswa, guru harus tinggal di daerah terpencil dengan fasilitas yang sangat minim. Ada guru di kamp-kamp pengungsi. Ada situasi di mana guru harus mengajar di tengah perang,” kata Mu’ti dikutip dari situs Muhammadiyah, Rabu (6/10).
Namun kondisi guru belum sesuai dengan kontribusinya. Guru di banyak negara, dibayar di bawah standar. Ada guru yang hidup dalam kondisi ekonomi yang buruk. Apresiasi kepada guru baik sebagai pribadi maupun profesional masih kurang memuaskan.
Baca juga : Muhammadiyah-NU Minta Perut Rakyat Diutamakan
“Guru menjadi korban kekerasan, dihukum, dan sebagainya. Akibat kondisi tersebut, generasi muda kurang berminat menjadi guru,” imbuhnya.
Tugas besar para guru untuk menyiapkan masa depan bangsa bahkan dunia yang baik ini menurutnya perlu menjadi perhatian para tokoh agama di dunia untuk menggaungkan penghormatan yang layak dan sepatutnya diterima oleh para guru.
“Dari sudut pandang agama, guru memiliki misi profetik sebagai utusan’ Tuhan yang memegang, mengajar, dan mengubah ajaran agama ke dunia,” tutur Mu’ti.
Baca juga : Merintis Toleransi (2)
Menurut dia, sudah saatnya kita semua menghormati guru. Kualitas pendidikan, manusia, bangsa, dan dunia sampai batas tertentu pada kualitas guru. Pihaknya membutuhkan tindakan bersama dan kerjasama untuk menjadikan guru sebagai profesi terhormat dan agen peradaban dan peradaban umat manusia.
“Kita membutuhkan jaminan hukum untuk jaminan psikologis, profesional, moral, dan sosial bagi guru. Dari sini, kita perlu memiliki komitmen dan tindakan bersama menuju apresiasi yang lebih baik kepada guru,” tugas Mu’ti. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya