Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Daripada Mikirin Amandemen
Muhammadiyah-NU Minta Perut Rakyat Diutamakan
Selasa, 7 September 2021 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) kurang sreg dengan wacana amandemen UUD 1945 yang digulirkan para elite politik. Sebab, tidak jelas urgensinya. Daripada mikirin amandemen, mending pastikan perut rakyat nggak kelaparan di masa pandemi.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti khawatir, jika amandemen tetap dipaksakan, justru akan menimbulkan masalah baru. Apalagi jika terkait masa jabatan presiden.
Baca juga : Syarief Hasan: Amandemen Konstitusi Perlu Kajian Mendalam
“Karena dalam berbagai pernyataan Presiden sudah jelas menolak. Sebaiknya tidak ada pihak-pihak yang mencoba memengaruhi Presiden terkait perpanjangan atau penambahan masa jabatan,” kata Abdul Mu’ti kepada Rakyat Merdeka, semalam.
Dari pada buang-buang energi mikirin amandemen, Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini menyarankan, DPR fokus saja pada program-program legislasi dan pengawasan. Khususnya yang berkaitan dengan penanganan Corona.
Baca juga : Yusril Siap Dimintai Pendapat Hukum
Sebab, pandemi Corona belum diketahui kapan akan berakhir. Sementara banyak masyarakat, kantongnya makin mengering akibat kehilangan pekerjaan. “Fokus saja mengawasi penyaluran bantuan sosial agar tepat sasaran. Sehingga perut rakyat nggak kelaparan,” pintanya.
NU juga demikian. Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Anwar Iskandar misalnya. Menurut dia, amandemen UUD 1945 itu tidak ada salahnya. Asalkan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat banyak.
Baca juga : Rakyat Kecil Minta Dilibatkan
Tapi, saat ini waktunya belum tepat. Sebab, yang mendesak dipikirkan oleh DPR saat ini adalah bagaimana menyelamatkan Indonesia dari sejumlah virus berbahaya.
Pertama, kata dia, virus yang menyerang tubuh, yaitu Corona yang berakibat pada lemahnya ekonomi masyarakat. Kedua, virus yang dapat merusak kesatuan bangsa.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya