Dark/Light Mode

Banyak Provinsi Catat Nol Kematian Kasus Covid-19

Tetap Waspada, Kita Belum Aman

Selasa, 12 Oktober 2021 06:20 WIB
Pakar Epidemiologi Universitas Grifftith Australia, Dicky Budiman. (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV).
Pakar Epidemiologi Universitas Grifftith Australia, Dicky Budiman. (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV).

RM.id  Rakyat Merdeka - Netizen bersyukur dengan adanya tren nol kematian akibat Covid-19. Kendati begitu, bukan berarti kondisi sudah aman. Kasus virus Corona bisa saja naik lagi.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, nol kematian bisa disebut aman jika sudah konsisten selama 28 hari.

Satu kali laporan nol kematian, kata dia, be­lum cukup menjamin keamanan kemungkinan kasus naik kembali.

“Klaim terkendalinya situasi pandemi Covid-19 di Indonesia belum bisa dipastikan,” tegasnya.

Baca juga : 18 Provinsi Catat Nol Kematian Harian, Terbanyak Ada Di Aceh

Soalnya, lanjut Dicky, situasi pandemi pada level global masih bersifat dinamis. Banyak negara saat ini sedang mengalami gelom­bang ketiga. Situasi tersebut berpengaruh ke Indonesia.

“Apalagi Jakarta daerah yang sangat aktif, menjadi hub untuk banyak daerah. Orang keluar masuk dari banyak daerah,” jelas Dicky.

Diberitakan, nol kematian pertama kali dicatatkan DKI Jakarta pada 7 Oktober 2021. Kemudian per 10 Oktober 2021, 18 provinsi mengikuti. Di antaranya, Lampung, Kalimantan Tengah, Banten dan Bengkulu.

Epidemiolog Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan, nol kematian sebagai pertanda penanganan Covid-19 di Indonesia sudah berjalan baik. Saat ini, secara umum dapat dikatakan Covid-19 di Tanah Air sudah terkendali.

Baca juga : Angka Kematian Meningkat Dua Kali Lipat, Mayoritas Belum Divaksin

Meski begitu, Iwan mengingatkan pemerin­tah agar tetap bersiaga dan waspada. Soalnya, beberapa negara Asia justru mengalami kenai­kan kasus Covid-19.

Dia menyarankan, pemerintah menjaga ketat perbatasan internasional agar tidak ada kasus Corona dari negara lain masuk ke Tanah Air.

“Meski Covid-19 di Indonesia sudah terken­dali dan selama kurang lebih satu bulan kasus dapat dipertahankan terus rendah, tetapi risiko lonjakan masih ada jika kita tidak berhati-hati,” ujar Iwan, mengingatkan.

Menurut dia, terkendalinya Covid-19 saat ini karena pengendalian mobilitas, penerapan protokol kesehatan (prokes), peningkatan pelacakan kasus dan kontak erat serta vak­sinasi.

Baca juga : Anies: Nol Kematian Bukan Perayaan, Karena Pandemi Jelas Belum Usai

“Dengan dilonggarkannya aktivitas pen­duduk, maka 3M, 3T dan vaksinasi harus dipertahankan pada cakupan tinggi,” pung­kasnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah terus berupaya menekan angka kematian aki­bat Covid-19 di seluruh provinsi. Target saat ini, menekan angka kematian hingga nol.

“Jumlah kematian yang terus mengalami penurunan harus disambut dengan tetap men­erapkan protokol kesehatan. Penting, melihat perkembangan kematian melalui jumlahnya, bukan persentasenya,” jelas Wiku.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.