Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Peringatan Hari Santri 2021

Rais Syuriah PBNU Dorong Kiai Dan Santri Aktif Berpolitik

Kamis, 21 Oktober 2021 11:48 WIB
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Ghofur Maimoen. (Foto : Nu.or.id)
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Ghofur Maimoen. (Foto : Nu.or.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Memperingatan Hari Santri 2021, para kiai dan santri diminta terlibat dalam dunia politik, baik dalam perebutan kekuasaan ataupun konflik kepentingan. Harapannya, kiai dan santri bisa mewarnai kancah perpolitikan agar kesan politik terlalu duniawi bisa diimbangi idealisme yang jelas.

Politik sebagai perebutan kekuasaan dan konflik kepentingan, itu juga harus dimasuki oleh santri-santri. Karena siapa yang akan membela kepentingan NU, kepentingan santri, kalau kita tidak masuk?” kata Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Ghofur Maimoen atau biasa disapa Gus Ghofur Ghofur dilansir Nu. or.id  Kamis (21/10).

Gus Ghofur juga sangat berharap agar para kiai turut terlibat dalam dunia politik. Hal ini penting untuk mewarnai kancah perpolitikan.

Baca juga : Gus Muhaimin Wajibkan Santri Melek Teknologi

“Saya punya ayah yang sangat terlibat dalam politik, dan saya senang sekali. Harus ada kiai-kiai yang seperti itu. Biar politik kekuasaan, konflik kepentingan, harus melibatkan ulama. Meskipun tidak harus melibatkan pimpinan di NU, ada orang-orangnya sendiri,” terang putra kelima almaghfurlah KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) itu.

Gus Ghofur juga menyampaikan beberapa catatan yang harus diperhatikan para santri, terutama dalam dunia politik. Pertama adalah santri harus pandai menempatkan posisi diri antara tradisi dan modernisasi.

“Jangan sampai kita terlalu asing di dunia modern, juga jangan terlalu gegap gempita pada kemodernan sehingga lupa basis turats kita. Makanya benar apa kata Gus Dur; kita itu santri, di mana pun tetap santri,”

Baca juga : Pemerintah Dorong Koperasi Dan UMKM Masuk Rantai Pasok Global

Gus Ghofur menandaskan. Kedua, lanjut Gus Ghofur, santri harus bisa memandang positif urusan duniawi. Santri juga tidak perlu terlalu menjaga jarak dan selalu mengesankan dunia dengan pandangan negatif.

“Kadang-kadang saya agak menyesal kalau ada orang yang beranggapan ketika ada orang lain mengurusi dunia untuk kepentingan umat Islam, tapi malah disebut kedon-yan (terlalu materialistik),” kata Gus Ghofur.

Ketiga, masih menurut Gus Ghofur, jangan sampai dunia politik terlalu memberatkan di mata para santri. Jika para santri sudah terlanjur mempunyai persepsi sempit dan sulit soal urusan politik, khawatir akan membuat santri menjauhi dunia politik.

Baca juga : Bikin Dong, Kajian Soal Buzzer

Keempat atau yang terakhir, Gus Ghofur mendorong para santri dan ulama agar mampu menjadi teladan bagi umat dalam kehidupan politik pada khususnya dan semua lini kehidupan pada umumnya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.