Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
“Tidak pulang kampung, atau berpergian atas tujuan-tujuan yang tidak primer,” sambungnya.
Jika terpaksa harus bepergian di hari terlarang tersebut, maka syarat perjalanannya diperketat. Seperti syarat surat negatif PCR Test untuk perjalanan udara dan syarat negatif tes antigen untuk perjalanan darat.
Baca juga : Arsul Sani Luncurkan Buku Relasi Islam Dan Negara
Ahli epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengapresiasi gerak cepat (gercep) pemerintah melakukan antisipasi mobilitas pergerakan orang dalam jumlah besar di libur Nataru. “Ini lebih awal, bagus. Namun, kita harus belajar dari pengalaman sebelumnya,” kata Dicky kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tidak kontraproduktif dengan regulasi lainnya. Insentif juga harus diberikan, agar masyarakat tetap bertahan di dalam kota. Misalnya, menyediakan opsi tempat liburan yang aman.
Keputusan menghapus libur Nataru ini membuat banyak warganet yang sewot. “Hitam kan aja semua tanggal kalender biar gak ada libur-libur karena pas liburan Corona ada,” kritik @Ardiano211. “Semoga bapak sehat terus, bahagia terus, udah kesekian kali bapak ambil hak libur kami, semoga hak-hak bapak tidak kena ambil,” sentil akun @ryan_jenk.
“Lebaran kemarin dilarang mudik karena angka Covid tinggi. Sekarang dilarang mudik karena takut angka Covid naik. Gitu aja terus,” semprot @naufalym. “Lama-lama tahun-tahun besok libur cuti bersama nggak ada semua. Kerja kerja kerja mati,” kesal @arfadilah. “Semua hari cuti bersama dihapus, tapi nggak ada gantinya cuti di hari lain apalagi kompensasi tambahan hari kerja,” ungkap @santagugu.
Baca juga : Menpora Dipuji Karena Banyak Bikin Kompetisi Di Tengah Pandemi
Akun @EngineerASRS memilih bodo amat. “Bodo amat gw mau pulang emang lu mau apa?” tantang dia. “Padahal tujuanku cuti bersama bersama agar bisa bangun siang dan rebahan teros,” canda @igo_satrya. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya