Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Polarisasi Ancam Bangsa, ILUNI UI Rilis Gerakan Kohesi Kebangsaan

Kamis, 28 Oktober 2021 21:25 WIB
Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Andre Rahadian. (Foto: Ist)
Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Andre Rahadian. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, polarisasi yang menguat kembali kini mengancam di tengah masyarakat. Isu polarisasi yang kian menguat itu bisa mengancam persatuan bangsa.

Melihat fenomena itu, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Andre Rahadian meluncurkan Gerakan Kohesi Kebangsaan.

"Pandemi yang terjadi saat ini tak hanya menjadi test of a nation, Covid-19 telah membuka kotak pandora terpolarisasinya bangsa yang selama ini tersimpan dan tertutup rapi dalam kelompok-kelompok anak bangsa," ujar Andre.

Baca juga : BI Buka Lagi Layanan Uang Rupiah Di Sumatera Dan Kalimantan

Hal itu disampaikannya dalam acara "Pidato Kebangsaan dan Peresmian Gerakan Membangun Kohesi Bangsa" yang diselenggarakan secara luring di IMERI FKUI dan juga daring melalui Youtube ILUNI UI, Kamis (28/10).

Gerakan ini berkomitmen mendorong segenap elemen bangsa untuk merefleksikan dan menggali kembali pilar-pilar kebangsaan secara kontekstual. Juga, mempromosikan identitas bersama. Serta, mendorong kepemimpinan nasional bersikap terbuka dan kolaboratif.

"Kami akan melakukan berbagai aktivitas dan mengajak semua anak bangsa bergotong-royong terlibat dalam gerakan Kohesi Kebangsaan, membangun Indonesia yang diharapkan bersama," tegasnya.

Baca juga : Fraksi PKB MPR: Pegiat Medsos Harus Jaga Nilai Kebangsaan

Dia menjelaskan, di tengah upaya dan kerja keras pemerintah mengatasi pandemi dengan berbagai kebijakan, seperti PPKM, social distancing, maupun program vaksinasi, muncul polarisasi di dalam masyarakat.

Informasi hoaks dan berbagai misinformasi menimbulkan keraguan, bahkan penolakan terhadap kebijakan dan program pemerintah. Untuk masyarakat yang terpolarisasi, kohesi sosial menjadi media untuk merekatkan bangsa.

Andre juga mendorong Indonesia untuk memanfaatkan kemajuan teknologi pada masa revolusi industri 4.0. Yakni, mempromosikan kohesi dengan memaksimalkan gotong royong digital.

Baca juga : Mahasiswa Kudu Aktif Sampaikan Nilai Kebangsaan

"Gotong royong digital ini akan membuka beragam peluang baru untuk Indonesia berkolaborasi seperti mengembangkan ekonomi berbagi yang inklusif dan berkeadilan," terang Andre.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.