Dark/Light Mode

Fraksi PKB MPR: Pegiat Medsos Harus Jaga Nilai Kebangsaan

Selasa, 26 Oktober 2021 22:23 WIB
Sekretaris Fraksi PKB MPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz saat Netizen Gathering yang digelar MPR di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/10). (Foto: Ist)
Sekretaris Fraksi PKB MPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz saat Netizen Gathering yang digelar MPR di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/10). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Fraksi PKB MPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, mengingatkan para pegiat media sosial untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan atau Rumah Kebangsaan. Jangan sampai ketika bermedsos justru mengganggu rasa kebangsaan, membuat gaduh dan mengganggu stabilitas kebangsaan.

"Rumah Kebangsaan kita harus dijaga. Ketika bermedsos agar memperhatikan etika berbangsa dan bernegara serta menghormati hak orang lain. Kita mempunyai kebebasan tetapi kebebasan kita dibatasi dengan hak orang lain. Etika-etika kebangsaan itulah yang harus diterapkan ketika kita bermedsos di Facebook, Twitter, Instagram, youtube," kata Neng Eem ketika berbicara dalam kegiatan Netizen Gathering yang digelar MPR RI dengan tema Semangat Juang NKRI, Penguatan Pilar Kebangsaan di Era Digital di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/10).

Kegiatan Netizen Gathering ini dihadiri Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi MPR, Siti Fauziah, SE, MM.

Di depan peserta dari perwakilan pemuda, Humas Pemkab Cianjur, dan media massa, Neng Eem mengungkapkan kegelisahan dengan fakta yang terjadi di media sosial saat ini. Sebab banyak informasi hoax yang bertebaran di media sosial. Ketika informasi hoaks itu dibiarkan maka informasi tersebut bisa dianggap benar.

Baca juga : Mahasiswa Kudu Aktif Sampaikan Nilai Kebangsaan

Neng Eem mengungkapkan saat ini media mainstream sudah kalah dengan media sosial. Pegiat media sosial yang mempunyai follower atau pengikut yang banyak bisa menggiring opini. Bila pada waktu lalu pers bisa mempengaruhi opini publik, saat ini tidak lagi karena masyarakat banyak yang mempercayai media sosial.

Ketika pegiat media sosial meng-upload informasi, banyak followernya yang percaya kemudian men-share informasi itu. Hal ini cukup berbahaya karena dilakukan tanpa melakukan klarifikasi.

"Itu sebabnya banyak sekali hoaks di media sosial. Informasi hoaks ini jika dibiarkan lama-lama dianggap sebagai sesuatu yang benar," katanya.

Menurut Neng Eem, mereka menyebarkan informasi di media sosial tidak seperti pers yang harus memenuhi kriteria 5W + 1H dan kaidah-kaidah jurnalistik. Informasi yang ada di media sosial tanpa memenuhi kaidah 5W + 1H seperti pers. Ini membuat masyarakat tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan tidak benar di media sosial.

Baca juga : Sambut Hari Sumpah Pemuda, Kemenpora Gelar Napak Tilas Kebangsaan

Maraknya hoaks di media sosial, lanjut Neng Eem, akan mengganggu pilar-pilar kebangsaan. Maraknya hoaks di media sosial memperlihatkan Pancasila diabaikan dan kecintaan kepada NKRI dikesampingkan.

Artinya, Empat Pilar kebangsaan di dunia maya atau media sosial bukanlah hal yang dianggap penting. Karena itu, Neng Eem meminta ketika kita bermedsos agar menjaga nilai-nilai kebangsaan. Jangan sampai ketika kita bermedsos justru mengganggu rasa kebangsaan dan membuat gaduh dan mengganggu stabilitas kebangsaan.

Misalnya konten yang berbau SARA. Ini bertentangan dengan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu Neng Eem mengingatkan ketika bermedsos untuk tidak melanggar hak privasi orang lain.

"Jempol kita ketika bermedsos bisa mempopulerkan diri kita, memperbanyak teman. Tetapi sebaliknya, bisa juga mencari musuh," ujarnya.

Baca juga : Geledah 3 Lokasi Di Pekanbaru, KPK Amankan Catatan Keuangan

Dia menambahkan kegiatan netizen gathering yang digelar MPR ini salah satunya untuk mengingatkan pentingnya pilar-pilar kebangsaan ketika bermedsos. Kegiatan ini memang tidak sepenuhnya membendung informasi hoaks di media sosial, tetapi paling tidak netizen bisa melakukan antispasi.

"Netizen atau pegiat media sosial perlu menularkan rasa kebangsaan di media sosial dengan cara bermedsos sesuai etika berbangsa dan bernegara dan menghormati hak orang lain. Ini merupakan implemenasi kebangsaan," ucapnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.