Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, mengklarifikasi isu soal dugaan Luhut cawe-cawe bisnis tes PCR, sejak awal pandemi Covid-19. Melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Jodi bilang, bosnya hanya mendorong pihak swasta yang hendak membantu penanganan pandemi.
"Tidak ada maksud bisnis dalam partisipasi Toba Sejahtra di GSI. Apalagi, Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan, agar harga tes PCR ini bisa terus diturunkan. Sehingga, semakin terjangkau oleh masyarakat," kata Jodi lewat pesan singkat yang diterima wartawan, Senin (1/11).
Baca juga : Soal Delapan Orang Dalam Di KPK, Ini Kata Azis Syamsuddin
Setelah pandemi Covid pertama kali terdeteksi di Indonesia pada Maret 2020, Jodi menyebut ada sejumlah pengusaha yang berniat membantu penanganan pandemi.
Para pengusaha itu mengajak Luhut mendirikan PT GSI, yang fokus melayani tes Corona.
Singkat kata, GSI didirikan sebagai solusi atas sulitnya tes Corona di awal pandemi. Modalnya, patungan dari sejumlah pengusaha.
Baca juga : Eropa Dan China Krisis Energi, Ini Momentum Kebut EBT
Kantor pertama PT GSI pun sumbangan dari salah seorang pengusaha.
Namun, Jodi membantah kalau Luhut ikut menangguk keuntungan yang didapat PT GSI.
Justru, katanya, keuntungan tersebut digunakan untuk menggelar tes Covid-19 gratis secara massal.
Baca juga : Soal Dana Abadi Pesantren, Ini Catatan HNW
"GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya, GSI ini Genomik Solidaritas Indonesia. Jadi, ini adalah kewirausahaan sosial," jelas Jodi. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya