Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mau Usut Dugaan Korupsi Sewa Pesawat

KPK Menunggu Data Dari Mantan Komisaris Garuda

Rabu, 3 November 2021 07:10 WIB
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri. (Foto: Antara)
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
“Siapa sich yang suruh beli? Siapa sich brokernya? Sekarang nganggur dan dibalikin. Ruginya jutaan?” tulis Peter lagi.

Menurut Peter, empat perusahaan asing yang ikut dalam penyewaan pesawat telah mengaku kongkalikong dengan Garuda Indonesia dan telah membayar denda 2,5 miliar dolar Amerika ke negara masing-masing.

“Saya langsung sudah menghadap Dirjen Kumham dan bahkan Ketua KPK, tapi perintah dari pemerintah dan Direksi Garuda KOMISARIS JANGAN TURUT CAMPUR!” tulis Peter.

Baca juga : Kunjungan LN Perdana Di Masa Pandemi, Jokowi Pilih Naik Garuda

KPK pernah mengusut dugaan korupsi dalam pengadaan pesawat tersebut. Mantan Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar jadi terdakwanya.

Dalam surat dakwaan dijelaskan, Emirsyah menerima suap Rp 5,859 miliar dan sejumlah uang dalam mata uang asing, yakni 884.200 dolar AS, 1.020.975 euro, dan 1.189.208 dolar Singapura. Jika ditotal, uang yang diterima Emirsyah mencapai Rp 46 miliar.

Uang itu diterimanya melalui Soetikno Soedarjo, pendiri PT Mugi Rekso Abadi yang juga beneficial owner Connaught International Pte Ltd.

Baca juga : Basarah Ingatkan Tiga Spirit Sumpah Pemuda

Soetikno memberikan uang tersebut supaya Emirsyah memuluskan Total Care Program mesin (RR) Trent 700, pengadaan pesawat Airbus A330-300/200. Kemudian, pengadaan pesawat Airbus A320 untuk PT Citilink Indonesia, pengadaan pesawat Bombardier CRJ-1000, dan pengadaan pesawat ATR 72-600.

Dalam pengembangan kasus ini, KPK menetapkan Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2007-2012, Hadinoto Soedigno sebagai tersangka.

Hadinoto menerima uang 2,3 juta dolar AS dan 477 ribu Euro dari Soetikno yang dikirim ke rekeningnya di Singapura.

Baca juga : KPK Selidiki Dugaan Korupsi Pembangunan Toilet Di Bekasi

Uang itu atas keberhasilan kontrak empat pabrikan, yakni Rolls-Royce, Airbus S.A.S, Avions de Transport Regional (ATR), dan Aerospace Commercial Aircraft dengan Garuda. [BYU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.