Dark/Light Mode

Mau Usut Dugaan Korupsi Sewa Pesawat

KPK Menunggu Data Dari Mantan Komisaris Garuda

Rabu, 3 November 2021 07:10 WIB
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri. (Foto: Antara)
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap mengusut dugaan korupsi dalam pengadaan pesawat Garuda Indonesia. Namun lembaga antirasuah butuh bukti permulaan.

“Masyarakat silakan laporkan kepada kami dengan data awal yang dimiliki melalui saluran pengaduan KPK,” imbau Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri.

Menurutnya, kinerja KPK dalam memberantas korupsi tidak lepas dari peran serta masyarakat. Tidak sedikit penanganan perkara yang bermula dari laporan masyarakat.

Baca juga : Kunjungan LN Perdana Di Masa Pandemi, Jokowi Pilih Naik Garuda

Namun Ali meminta laporan disertai bukti. Nantinya bukti tersebut akan dianalisis dan diverifikasi, apakah data-data yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya dilakukan telaah dan kajian terhadap data dan informasi tersebut. “Apabila dari hasil telaah dan kajian ditemukan adanya indikasi peristiwa pidana, maka tidak menutup kemungkinan KPK akan melakukan langkah-langkah berikutnya sebagaimana hukum yang berlaku,” tandas Ali.

Sebelumnya, mantan Komisaris Garuda Peter Gontha buka-bukaan soal penyewaan pesawat maskapai pelat merah ini. Lewat akun Instagramnya, Peter mengungkapkan masalah dalam perjanjian penyewaan pesawat.

Baca juga : Basarah Ingatkan Tiga Spirit Sumpah Pemuda

Masalah itu, tulis Peter, membuat Garuda Indonesia memiliki utang yang begitu besar. Hingga nyaris bangkrut.

Peter menyebut ada dua jenis pesawat yang sewanya bermasalah yaitu Boeing 777 dan Bombardier CRJ-1000. Ia mengungkapkan, harga sewa pesawat Boeing 777 rata-rata berkisar di angka 750 ribu dolar Amerika Serikat (AS) per bulan. Namun, Garuda menyewa pesawat itu dengan dua kali lipat: 1,4 juta dolar AS.

“Uangnya kemana sich waktu di teken? pengen tau aja?” tulis Peter seperti dikutip dari Instagram @petergontha.

Baca juga : KPK Selidiki Dugaan Korupsi Pembangunan Toilet Di Bekasi

Masalah selanjutnya, pada pembelian 17 pesawat Bombardier CRJ-1000. Sejak awal pembelian, pesawat itu tidak beroperasi secara maksimal. Bahkan kini pesawat buatan Kanada itu sama sekali tidak beroperasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.