DPR Mulai Cemas

 Sebelumnya 
Saat ini, memang ada perbedaan pendapat mengenai waktu pencoblosan antara Pemerintah dan KPU. Pemerintah menginginkan, pencoblosan dilakukan pada 15 Mei 2024. Sedangkan KPU ingin lebih awal, yaitu 21 Februari 2024.

Saan khawatir, penetapan tanggal pencoblosan berpotensi molor jika tidak ditetapkan di masa sidang ini. Sebab, DPR akan kembali reses bulan depan, dan baru kembali aktif pada Januari 2022.

Baca juga : Anggaran Pilkada Dan Pemilu Harus Dievaluasi Dan Diawasi

"Itu masa KPU lama kan habis di Februari. Kita sudah mau akan seleksi KPU baru di Januari-Februari. Makanya, kita juga ingin KPU mendatang tidak terbebani urusan-urusan teknis menyangkut soal ini," tegasnya.

Apakah peminat calon anggota KPU sedikit? Menurut Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, tidak. Dari proses seleksi sebelumnya, pendaftar calon anggota KPU dan Bawaslu akan ramai seminggu sampai jelang penutupan masa pendaftaran.

Baca juga : Dekat Rakyat, Anggota DPRD Purwanto Disebut Calon Pemimpin Masa Depan DKI

"Sebenarnya animo besar. Namun, memang butuh waktu untuk menyiapkan berbagai berkas persyaratan yang cukup banyak, yang harus dilengkapi oleh para calon peserta seleksi," katanya, saat dihubungi, tadi malam.

Soal perbedaan pendapat antara KPU dan Pemerintah soal waktu pencoblosan, menurut Titi, hal tersebut seharusnya tidak menjadi konsumsi publik. Dia meminta agar penetapan jadwal Pemilu ini segera dituntaskan. Mengingat kompleksitas Pemilu 2024 yang memerlukan persiapan dengan baik selain juga untuk menutup berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat. Misalnya soal wacana presiden tiga periode, penundaan pemilu, dan lain-lain.

Baca juga : HKTI Ngarep Dijadikan Rumah Bagi Petani

"Ketegasan soal jadwal akan mengubur berbagai kontroversi dan spekulasi tidak konstruktif yang masih banyak beredar di masyarakat," ujar pegiat pemilu dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah ini. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.