Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Forum Satu Bangsa Yakin Pemerintah Inginkan NU Utuh

Sabtu, 13 November 2021 08:01 WIB
Ketua Umum Forum Satu Bangsa Hery Haryanto Azumi saat bertemu Wakil Presiden Prof. Dr. KH. Maruf Amin. (Foto: Ist)
Ketua Umum Forum Satu Bangsa Hery Haryanto Azumi saat bertemu Wakil Presiden Prof. Dr. KH. Maruf Amin. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Forum Satu Bangsa Hery Haryanto Azumi, mengapresiasi seruan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin agar Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan.

Seruan ini kembali menyadarkan bahwa NU bukan organisasi biasa, tetapi organisasi ulama yang diharapkan menjadi tauladan bagi publik.

"Ini juga menepis keraguan sebagian kalangan bahwa Pemerintah terlibat secara aktif dalam memenangkan calon kandidat tertentu, sekaligus menunjukkan tekad agar NU tetap utuh apapun hasil Muktamar NU Desember nanti," tegas Hery dalam keterangannya, Sabtu (13/11).

Baca juga : Ketum PSSI Targetkan Skuad Garuda Jadi Pemenang Piala AFF 2020

Kader muda NU yang akrab disapa Mas Hery ini menyatakan, NU yang utuh sangat penting bagi bangsa ini. Tidak dipungkiri, keberadaan NU telah meletakkan landasan paling penting bagi model berbangsa dan bernegara yang mengedepankan konsensus dalam keberagaman.

Para tokoh NU bersama tokoh-tokoh lain telah berhasil menjadikan musyawarah sebagai model penyelesaian ketegangan pada awal-awal Republik Indonesia berdiri, alih-alih pertimbangan mayoritas-minoritas, dalam menentukan apakah Indonesia akan menjadi Negara Agama atau Negara Nasional. Sekalipun Islam adalah agama mayoritas, tetapi Indonesia tidak menjadi Negara Islam.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Prof. KH. Said Aqil Siroj meminta agar pemerintah bersikap netral dalam Muktamar NU di Lampung ini. Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela silaturrahim PBNU dengan Transmedia, Kamis (11/11).

Baca juga : Tambang Liar Marak, DPR Dorong Pemerintah Bentuk Ditjen Gakkum 

Pernyataan ini, dalam pandangan mantan Ketua Umum PMII ini, selaras dengan ajakan musyawarah dari Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin yang juga mantan Rais 'Aam PBNU ini.

"Sebenarnya, Kiai Said dan Kiai Maruf sama-sama mengajak agar para muktamirin kembali kepada model bermusyawarah untuk mufakat yang merupakan gaya berorganisasi yang khas sedari awal berdirinya NU," jelas Hery.

Banyak pihak memang mengkhawatirkan ketegangan rivalitas antara para calon kandidat pimpinan NU berdampak terhadap keutuhan NU.

Baca juga : Tekan Impor Obat, Pemerintah Fokus Kembangkan Fitofarmaka

"Selama musyawarah menjadi cara pengambilan keputusan tertinggi, independensi dan keutuhan NU tidak perlu dikhawatirkan. Karena ulama pasti lebih jernih dalam melihat kemaslahatan publik," pungkas mantan Wakil Sekjen PBNU ini. [FAQ]  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.