Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bukan Urut Enak

Rabu, 28 Agustus 2019 07:02 WIB
Ngopi - Bukan Urut Enak
Catatan :
AULIA DARWIS

RM.id  Rakyat Merdeka - Saya kembali dapat tugas dari keluarga untuk mengawal orangtua berobat. Kali ini bukan ke rumah sakit, tapi ke tempat pengobatan alternatif. Urut tulang. Karena memang, orangtua yang sudah sepuh ini beberapa hari lalu jatuh terpeleset dan ada tulang yang bergeser.

Bang Udin. Begitulah ahli urut tulang itu dipanggil di masyarakat lingkungannya, di pinggiran kota Bogor.

Pagi menjelang siang, kami berangkat ke sana. Setelah membelah kemacetan Jakarta, ibukota yang mau pindah ini, kami masuk tol ke arah Bogor.

Hampir satu jam perjalanan melewati jalanan sempit nan mendaki, sampailah kami di kediaman Bang Udin.

Baca juga : Ekspor Karet Terus Naik

Orangnya ramah, suka bercanda. Pasiennya banyak. Rata-rata orang yang menderita stroke. Kalau datang akhir pekan Sabtu dan Minggu, antrean nya panjang.

Bisa-bisa empat jam menunggu giliran. Memang nama besar ahli urut ini sudah terkenal, tanpa iklan, hanya cerita dari mulut ke mulut. Dan pasiennya kebanyakan orang-orang terkena stroke.

Banyak yang sembuh total setelah mondok alias nginap beberapa lama menjalani terapi. Kebetulan Selasa tidak terlalu banyak orang. Tidak terlalu lama menunggu, rombongan kami sudah di tangani Bang Udin.

Lelaki separuh baya berbadan gempal ini justru meminta saya duluan karena dianggap lebih muda. Saya beberapa kali ke sana dan sudah akrab dengan beliau.

Baca juga : Kutukan Ayam

Setelah buka baju dan hanya bercelana pendek, saya tidur telungkup. Ini bukan urut enak, tapi bakal sakit. Saya sudah berpikir begitu. Dan memang, saat tangan ahli itu membaluri minyak dan mengurut kaki kiri yang terasa sakit, saya melolong.

“Sakit, iya sakit, tahan saja,” begitu jerit saya menguatkan hati. Pasien sebelum saya juga begitu. Menjerit-jerit. Kamar pengobatan itu tidak kedap suara. Sehingga, suara-suara kesakitan terdengar ke luar. Setelah itu senyap.

Pasien yang sudah ditangani merasakan sakitnya berkurang, strokenya jadi ringan. Urat-urat syaraf yang bikin gagu dan kaki tangan lumpuh, sudah dibenarkan lagi. Terasa ajaib.

Seperti membenarkan kabel yang kusut, Bang Udin membetulkan urat syaraf yang membeku agar aliran darah kembali lancar.

Baca juga : Salah Urus Listrik

“Darah tersumbat itu yang bikin penyakit,” terang Bang Udin. Saya hanya mengiyakan saja. Benar saja, saat bagian kaki kanan diurut tidak terasa sakit. Hanya sebentar diurut, yang bagian sakit saja. Harus diulang beberapa kali agar sembuh total.

Setelah saya diterapi, giliran orangtua yang diurut. Jerit kesakitan kembali terdengar. Kasihan. Tapi setelah keluar dari kamar pengobatan, wajah segar terlihat. Dan pekan depan tetap bersedia datang urut lagi. Demi kesembuhan. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :