Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Arus balik Lebaran, polisi mempertajam indra penciuman. Ada apa? Kabarnya, akan ada pergerakan massa dari daerah ke Jakarta yang memanfaatkan arus balik lebaran. Isunya, massa tersebut akan menghadiri sidang perdana sengketa hasil pemilu pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Rencananya, sidang digelar pada 14 Juni. Tiga hari lagi. Pemohonnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Prabowo-Sandi menggugat karena mencurigai ada kecurangan pemilu yang dimenangi Jokowi-Ma’ruf. Rencananya, MK akan memberi putusan pada 28 Juni 2019.
Baca juga : Menikmati Perbedaan
Polisi mengaku sudah mencium isu pergerakan massa tersebut dan sudah melakulan antisipasi. Sedangkan pihak Prabowo membantah isu tersebut. Panggung utama sekarang berpindah, dari KPU ke ruang sidang MK.
Palu hakim MK yang diketuai Anwar Usman akan menjadi fokus utama perhatian bangsa ini. Kalau pun ada yang ingin mengawasi dan mengawal sidang MK, wajar-wajar saja. Kalau ada yg menggelar demo, juga dilindungi UU. Legal.
Baca juga : Identitas dan Semoga
Hanya saja, kebebasan menggelar demo ada batasnya. Ada aturan dan prosedurnya. Demo boleh, anarki jangan. Kasus 22 Mei sudah cukup menjadi pelajaran berharga bagi bangsa ini. Jangan terulang. Mahal taruhannya. Serahkan ke MK. Bertarunglah di mahkamah. Mati matian. Kerahkan semua kekuatan. Gelar dan ungkap semua data, fakta dan bukti di ruang sidang.
Di sisi lain, Mahkamah jangan main main. Dibutuhkan kinerja yang profesional. Transparan. Adil. Karena, hasil kerja atau putusan Mahkamah akan menjadi taruhan demokrasi dan rambu bagi perjalanan bangsa ke depan. Putusan Mahkamah akan diteliti kata per kata.
Semuanya berjalan di rel masing-masing, apa pun hasilnya, kita terima. Karena, bangsa ini tak mengenal arus balik. Bangsa ini harus terus melangkah. Berjalan ke depan. Tatap masa depan. Bukan membalik arus atau balik arah. ***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.