Dark/Light Mode

Panic Buying dan Kelangkaan

Sabtu, 21 Maret 2020 08:30 WIB
Ngopi - Panic Buying dan Kelangkaan
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - BATASAN pembelian beberapa jenis sembako di supermarket cukup efektif. Dari yang sebelumnya orang orang berduit bisa memborong isi supermarket karena khawatir terjadi lockdown, sekarang mereka harus gigit jari. Misalkan gula pasir saja, sekarang ditetapkan maksimal 2 kilogram per orang setiap harinya.

Ini memang kelihatan kebijakan sederhana. Tapi awal bulan Maret ini, kelangkaan gula pasir sangat berasa dan akhirnya kenaikan harga yang dirasakan oleh masyarakat. Saat itu, gula pasir jenis curah di agen-agen yang biasa dijual Rp 650 ribu per 50 kg, tiba-tiba langsung naik menjadi Rp 730 ribu per 50 kg.

Baca juga : Jangan Asal Pakai Maps

Tentu kenaikan harga ini akan berpengaruh dengan harga lainnya. Mengingat gula pasir adalah bahan pokok untuk membuat makanan maupun minuman. Kenaikan harga ini tak bisa dikecualikan dari panic buying di kalangan masyarakat terhadap virus corona.

Pemerintah ternyata merespon ini. Dengan membatasi jumlah beberapa jenis sembako. Kepanikan ini sedikit membuat heboh.

Baca juga : Pogba Galang Dana Untuk Tangkal Corona

Misalnya saja di pusat grosir sembako di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat. Yang biasa datang ke situ adalah pemilik warung kelontong. Gaya pakaiannya sangat khas, kaos oblong dan celana jeans. Ditambah tas selempang kecil. Produknya yang dibeli beragam dan banyak.

Namun sejak ada virus corona, pengunjungnya sangat berbeda. Gaya pakaiannya necis. Mobil mewah pun memenuhi tempat parkir. Mereka hanya membeli produk untuk ke butuhan sehari-hari saja, misalnya beras, gula, minyak dan mie instan. Pastinya jumlahnya sangat banyak. Semakin banyak uangnya, maka semakin banyak juga barang yang dibeli. Karena kemarin-kemarin belum ada pembatasan.

Baca juga : DPD RI Serap Masukan UMKM Tulang Bawang

Kembali ke soal gula, barang ini sempat langka di tempat grosir ini. Terakhir kali sebelum langka, saya lihat ada beberapa orang memborong gula hingga tiga sampai lima troly. Mereka memborong segala sesuatu yang mereka anggap penting. Sehing ga stok selalu habis. Akhirnya, kelangkaan pun terjadi.

Mudah-mudahan dengan kebijakan pembatasan pembelian sembako, bisa mengatur distribusi sembako di Tanah Air. Karena jika sembako dikuasai oleh pihak tertentu, maka yang akan dirugikan adalah rakyat kecil. Karena harus membeli sembako dengan harga yang lebih mahal. [NANA MAULANA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.