Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Semakin hari orang tidak peduli lagi dengan Pandemi Corona (Covid19). Padahal, penularan masih tinggi. Khususnya di Depok, Jawa Barat. Kota ini masuk zona merah penularan Corona.
Bukti abainya masyarakat ditandai dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang longgar. Warga jarang memakai masker, tidak menjaga jarak, dan ritual cuci tangan sudah tidak ada lagi.
Baca juga : Fraksi Solar, Tiner, Dan Lem Aibon
Pesta pernikahan yang menghadirkan kerumunan massa mulai marak. Seperti yang terjadi di salah satu kompleks perumahan di kawasan Bojongsari, Depok. Momen pernikahan yang digelar bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad, Kamis (29/10), menghadirkan lebih dari 200 orang. Acara digelar sederhana di lingkungan perumahan. Tenda didirikan di jalan. Namun tidak sampai mengganggu aktivitas warga. Karena berada di jalan buntu.
Sebetulnya, tuan rumah berupaya menerapkan protokol kesehatan. Caranya, dengan membagi waktu kedatangan pengunjung. Pagi hari khusus kerabat mempelai pria maupun wanita, siang hari warga perumahan dan sore hari kerabat jauh. Tapi ternyata banyak orang yang memilih datang di pagi hari. Alasannya sepele cuaca lebih adem.
Baca juga : Belajar Jadi Pengusaha
Alhasil, kursi yang disediakan tidak mencukupi. Akibatnya, duduk antara pengunjung satu dengan yang lain saling berhimpitan. Tidak ada jarak lagi. Masker pun hanya aksesoris belaka. Disangkutkan di dagu. Mulut tidak pelindung sama sekali. “Semoga tidak ada penularan Corona di sini,” harap Aldo, salah satu tamu yang datang di acara pernikahan.
Beruntung acara berjalan lancar sampai sore. Tamu datang silih berganti. Makanan prasmanan pun tersedia hingga akhir acara. Padahal, tuan rumah sempat deg-degan takut dibubarkan Satpol PP. “Alhamdullilah nggak ada Satpol PP. Kalau ada bisa gawat,” ujar Zaki salah seorang perwakilan tuan rumah.
Baca juga : Nunggu Samsat Keliling Buka Lagi
Ahmad Latif Rosyidi, Wartawan Rakyat Merdeka
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.