Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Waspada Corona Gelombang Ketiga

Legislator PDIP: Larangan Mudik Tanpa Kesadaran Masyarakat Tidak Cukup

Jumat, 26 November 2021 07:10 WIB
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo. (Foto: Dok. pribadi)
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo. (Foto: Dok. pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta semua komponen bangsa memanfaatkan sisa waktu yang tinggal beberapa pekan lagi untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar tidak melakukan perjalanan (mudik) pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.

"Keputusan larangan mudik itu sudah baik. Keputusan itu merupakan bentuk perlindungan negara terhadap masyarakat. Tapi saya harus sampaikan, aturan tersebut tidak akan cukup jika tidak disertai dengan kesadaran dan kepatuhan masyarakat untuk tidak mudik," ujar Rahmad Handoyo kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (26/11).

Politikus PDIP ini mengingatkan kembali kejadian tragis pada saat dan seusai Lebaran tahun ini. Kala itu, kata Rahmad, pemerintah sudah menerapkan aturan larangan mudik. Tetapi, aturan tinggal aturan.

Baca juga : RI Berhak Batasi Perdagangan Demi Kepentingan Masyarakat Dan Keberlanjutan

Kenyataannya, masih sangat banyak masyarakat saat itu yang tidak peduli dan nekat pulang ke kampung halaman. Akibatnya, kasus Corona melonjak pada Juli. Ribuan orang meninggal setiap hari. Rumah sakit pun nyaris lumpuh.

"Tentu kita tidak mau kejadian memilukan usai lebaran lalu terulang di tahun baru nanti. Karena itu kesadaran untuk tidak mudik di hari libur Nataru ini harus terus disosialisasikan dan digelorakan," ingatnya.

Diingatkannya juga, untuk menghadapi ancaman virus Corona, termasuk menghalau kemungkinan terjadinya gelombang ketiga, upaya tidak akan berjalan efektif jika hanya dilakukan pemerintah. Pemerintah dengan seperangkat aturan, termasuk TNI-Polri, tidak akan sanggup mengawasi kalau memang kesadaran masyarakat untuk tidak mudik belum tumbuh.

Baca juga : KSP: Pengembangan KEK Mandalika Berdayakan Masyarakat Lokal

“Artinya, kita bisa mengendalikan Covid-19 dan mengubah pandemi jadi endemi jika semua elemen bangsa, termasuk masyarakat, bergerak bersama. Lagi pula, kita semua kan ingin selamat kan? Ya kita semua, pemerintah, masyarakat harus berjuang bersama. Kalau bukan kita yang memperjuangkan keselamatan kita, ya siapa lagi?" tutur Rahmad.

Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, semua komponen bangsa harus bergerak bersama menggelorakan semangat untuk tidak mudik demi keselamatan bersama.

Tokoh-tokoh adat, tokoh agama, politikus, para cendekiawan, pemuka masyarakat, harus saling mengingatkan masyarakat tentang adanya ancaman virus Corona.

Baca juga : Jangan Jumawa, Tetap Waspada

"Sekali lagi, semua aturan yang dibuat tidak akan cukup kalau keinginan niat untuk mudik tinggi. Jadi saya kira yang paling penting. Artinya, Indonesia bisa terhindar dari gelombang ketiga Covid-19 jika kesadaran masyarakat untuk tidak mudik sudah ada," terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.