Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

MPR: Cegah Radikalisme, Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Senin, 6 Desember 2021 20:05 WIB
Diskusi Empat Pilar MPR bertema Vaksinasi Empat Pilar Lawan Transformasi Kelompok Terorisme kerjasama Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), di Media Center, Senayan, Jakarta, Senin (6/12). (Foto: Ist)
Diskusi Empat Pilar MPR bertema Vaksinasi Empat Pilar Lawan Transformasi Kelompok Terorisme kerjasama Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), di Media Center, Senayan, Jakarta, Senin (6/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota MPR Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sugiono mengungkapkan, pemahaman radikalisme sempit yang biasanya berimbas kepada aksi terorisme, sampai hari ini masih ada dan dikhawatirkan telah meluas memasuki berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Terorisme, lanjutnya, secara umum didefinisikan sebagai aksi kekerasan fisik yang bermaksud untuk menyebarkan ketakutan publik secara luas. Tujuan besar aksi terorisme ini utamanya adalah, untuk mengambil alih pemerintahan suatu negara. 

"Aksi terorisme banyak menuai kecaman, sebab menimbulkan banyak korban dari kalangan masyarakat yang tidak berdosa," kata Sugiono.

Baca juga : Kemampuan Literasi Mampu Tingkatkan Kemandirian Masyarakat

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Diskusi Empat Pilar MPR bertema Vaksinasi Empat Pilar Lawan Transformasi Kelompok Terorisme kerjasama Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), di Media Center, Lobi Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/12).

Hadir dalam acara tersebut sebagai narasumber, anggota MPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Muhammad Nasir Djamil dan Pengamat Intelijen Ridlwan Habib serta para wartawan media massa elektronik, cetak, dan online sebagai peserta.

Kekhawatiran masyarakat tentang makin meluasnya geliat paham radikal, terbukti dengan tersiarnya kabar hangat terkait tertangkapnya anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) atas dugaan terlibat dalam jaringan kelompok terorisme oleh Densus 88. 

Baca juga : MPR Dan UT Akan Gelar Kuliah Umum Rutin, Libatkan Pengusaha Dan Selebritis

"Tentu saja, peristiwa itu membuat kaget dan miris kita semua.  Lalu, apa yang harus kita bangsa Indonesia lakukan agar terorisme hilang dari bumi Indonesia," katanya.

Salah satu upaya untuk menghilangkannya, menurut Sugiono, adalah membendung paham radikalisme sebagai pintu masuk aksi terorisme, dengan peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa.

Upaya tersebut, ditegaskan Sugiono, sangat penting untuk diperhatikan bukan saja oleh pemerintah, tapi oleh seluruh bangsa. Sebab, dalam sejarahnya bahkan sebelum abad ke-18, aksi-aski terorisme umumnya dilakukan karena faktor ketidakpuasaan terhadap situasi suatu negara, dan kekuasaan pemerintahlah sasarannya.

Baca juga : Indonesia-Singapura Tingkatkan Kerja Sama Penanganan Covid-19

"Sedangkan lahan yang subur untuk menyemai radikalisme sehingga tumbuh menjadi aksi teror adalah kemiskinan, dan rasa ketidakadilan karena jarak yang terlalu jauh antara kaya dan miskin. Jika tingkat kesejahteraan rakyat, hingga keadilan untuk semua tercapai secara merata, apalagi ditambah dengan kuatnya pemahaman dan implementasi nilai luhur bangsa di sanubari rakyat, saya sangat meyakini paham seradikal apapun akan tidak mudah mempengaruhi rakyat," tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.