Dark/Light Mode

MPR: Cegah Radikalisme, Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Senin, 6 Desember 2021 20:05 WIB
Diskusi Empat Pilar MPR bertema Vaksinasi Empat Pilar Lawan Transformasi Kelompok Terorisme kerjasama Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), di Media Center, Senayan, Jakarta, Senin (6/12). (Foto: Ist)
Diskusi Empat Pilar MPR bertema Vaksinasi Empat Pilar Lawan Transformasi Kelompok Terorisme kerjasama Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), di Media Center, Senayan, Jakarta, Senin (6/12). (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Gandeng BNPT

Sementara itu, anggota MPR Fraksi PKS Muhammad Nasir Djamil mengatakan, radikalisme dan aksi terorisme di Indonesia ini, memang ada dan akan terus ada.  Untuk itu, seluruh elemen bangsa mesti berpartisipasi aktif untuk melawan itu semua.

Baca juga : Kemampuan Literasi Mampu Tingkatkan Kemandirian Masyarakat

Pemerintah bersama DPR sendiri, melalukan upaya perlawanan dengan meratifikasi International Convention for the Suppression of the Financing of Terrorism, 1999 (Konvensi Internasional Pemberantasan Pendanaan Terorisme, 1999).  Konsekuensi dari ratifikasi itu, kita  membentuk UU Nomot 9 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme.

Kemudian baru pada tahun 2018, lima tahun setelah itu DPR bersama pemerintah, melahirkan UU No.5 Tahun 2018, semangatnya adalah agar ada keseimbangan antar penegakkan hukum dalam konteks terorisme dengan HAM.

Baca juga : MPR Dan UT Akan Gelar Kuliah Umum Rutin, Libatkan Pengusaha Dan Selebritis

Satu upaya lagi yang sangat penting, lanjut Nasir Djamil, adalah ada peluang besar di mana Sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) jika dilakukan dengan efektif, bisa menjadi benteng untuk menangkal penyebaran dan cara berpikir radikalisme yang menjurus kepada aksi terorisme.

"Saya melihat penyelenggaraan sosialisasi selama ini sangat bagus, tapi masih perlu  penyempurnaan. Usul saya, sosialisasi mesti terintegrasi dengan lembaga lain misalnya dengan BPIP dan BNPT. Khusus BNPT dalam beberapa kali rapat di Komisi III, saya sudah mengajak mereka untuk bersama-sama melakukan sosialisasi ini di tengah masyarakat. Sehingga rakyat menjadi paham, lalu mereka bisa meningkatkan kewaspadaan di daerahnya masing-masing," ujarnya.

Baca juga : Indonesia-Singapura Tingkatkan Kerja Sama Penanganan Covid-19

Nasir Djamil menegaskan, pada intinya, upaya-upaya menangkal radikalisme tersebut sebenarnya sudah sangat baik.  Namun, lebih efektif lagi jika pemerintah terus meningkatkan pelayanan publiknya dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

"Karena, jika pemerintah gagal, maka kegagalan ini akan menjadi amunisi buat para teroris untuk mempengaruhi rakyat. Tapi, sebaliknya jika berhasil maka negara akan memiliki dukungan kuat rakyat dalam memerangi terorisme," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.