Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gus Jazil Ingin Milenial Adaptif Terhadap Teknologi Digital

Selasa, 21 Desember 2021 19:23 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat orasi ilmiah Wisuda ke-XXVI Program Pascasarjana, Sarjana dan Diploma serta Dies Natalis ke-XXXIV STIE Kusuma Negara, Yayasan Masjid Panglima Besar Soedirman di Gedung Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Senin (20/12). (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat orasi ilmiah Wisuda ke-XXVI Program Pascasarjana, Sarjana dan Diploma serta Dies Natalis ke-XXXIV STIE Kusuma Negara, Yayasan Masjid Panglima Besar Soedirman di Gedung Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Senin (20/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Era disrupsi yang terjadi inovasi dan perubahan besar-besaran secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru. Akibatnya, pemain yang masih menggunakan cara dan sistem lama akan kalah bersaing.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, dunia baru saat ini menyebabkan perubahan drastis di semua lini kehidupan, teknologi, budaya, ekonomi, industri bahkan pendidikan.

"Kita tidak membayangkan dulu kita semua menonton televisi, sekarang mulai jarang, berganti menonton YouTube dan berbagai platform digital lain. Dulu belanja ke mal, sekarang lewat tombol digital saja barang sudah sampai rumah. Hari ini di platform medsos, klik semua kelihatan," ujar Gus Jazil saat menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda ke-XXVI Program Pascasarjana, Sarjana dan Diploma serta Dies Natalis ke-XXXIV STIE Kusuma Negara, Yayasan Masjid Panglima Besar Soedirman di Gedung Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Senin (20/12).

Gus Jazil mengatakan, percepatan perubahan di era disrupsi ini menjadi tantangan bagi para sarjana. Sebab, ilmu yang diperoleh di kampus saat ini, bisa jadi pada lima tahun yang akan datang, sudah tidak terpakai lagi, berganti dengan perubahan yang baru.

Baca juga : Erick Yakin BRI Lincah Hadapi Tren Digitalisasi

"Karena itu, yang diperlukan selain kemampuan, juga kecepatan beradaptasi dengan keadaaan. Dulu mencari informasi lewat koran, hari ini, koran, majalah mulai tergantikan oleh online," urainya.

Menurutnya, kata kunci untuk menghadapi setiap era, baik era sebelumnya, hari ini, dan yang akan datang adalah sumber daya manusia yang memiliki ilmu pengetahuan.

"Kalau mau sukses, kata kuncinya harus menjadi manusia yang memiliki pengetahuan yang dibutuhkan sesuai kontek zamannya," paparnya.

Di era saat ini, mahasiswa harus memacu diri untuk memiliki kualitas yang dibutuhkan, inovatif dan kreativitas dan kecepatan.

Baca juga : Gandeng Institusi Pendidikan Farmasi, OBAT Apps Terapkan Transformasi Kampus Digital

"Dulu ada Nokia jaya, kemudian runtuh runtuh karena kalah beradaptasidalam  melakukan kreativitas dan inovasi. Kalau Anda anggap hari ini keberhasilan dan terakhir menuntut ilmu, bisa jadi ilmu hari ini tidak lagi kompatibel dengan hari yang akan datang," tutur Gus Jazil kepada para wisudawan.

Di sisi lain, Gus Jazil juga mengingatkan pentingnya penguasaan bahasa internasional sebagai alat untuk berkomunikasi dengan dunia global. Generasi muda juga dituntut untuk melek digital.

"Teknologi harus terus di-update karena tiap hari berubah pola dan caranya. Itu harus Anda miliki. Termasuk di dunia yang Anda hadapi di industri dan ekonomi. Bangsa ini harus terus memacu sains dan teknokogi sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain," urainya.

Kendati begitu, Gus Jazil juga berpesan kepada para lulusan STIE Kusuma Negara agar tetap menjaga nilai-nilai budaya, jati diri dan keimanan.

Baca juga : Cak Imin Ajak Kaum Muda Melek Teknologi Digital

"Di era disrupsi saat ini, jangan sampai kita mencerabut akar-akar budaya kita. Saya senang hari ini kita tetap menghidupkan nilai-nilai yang dibangun Panglima Besar Jenderal Soedirman yang terus menjaga nilai moralitas dan keimanan," pesannya.

Gus Jazil juga berharap para wisudawan yang telah menyandang titel akademik agar mampu memberikan manfaat ke masyarakat sekitar, keluarga, bangsa dan negara.

"Sebab hari ini sering kali di era ini Anda dinilai terhormat, sukses semata-mata karena materi. Tidak, sama sekali tidak. Kesuskesan seseorang tidak hanya diukur dengan sukses materi, tapi bagaimana bisa bermanfaat untuk orang lain," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.