Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gus Muhaimin: Ekonomi RI Diramal Kinclong, Tapi Ingat Jangan Berpuas Diri...

Jumat, 31 Desember 2021 18:05 WIB
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Foto: Instagram)
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tahun 2021 segera berlalu. Tahun 2022 sudah di depan mata.

Sepanjang 2021, ada cerita pilu yang luar biasa akibat pandemi Covid-19. Sedikitnya 144.088 warga Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19, yang terdeteksi pada awal 2020.

Puncaknya terjadi pada 2021 ketika varian Delta menggila di Tanah Air.

Tak cuma itu, perekonomian pun dibikin babak-belur.

Baca juga : Gus Muhaimin: Kembali ke Khittah Tak Berarti NU Tak Berpolitik

”Bangsa ini menghadapi kesulitan yang luar biasa di sepanjang tahun ini. Tahun 2021 segera berlalu, Tahun 2022 segera datang. Kita menyambutnya dengan semangat dan sikap optimistis,” ujar Gus Muhaimin, Jumat (31/12).

Meski harus bersikap optimistis dan percaya kekuatan sendiri, Gus Muhaimin mengatakan, bangsa Indonesia tidak boleh berpuas diri dan bersantai dengan keadaan saat ini.

"Meski Bank Dunia dan IMF menyatakan ekonomi Indonesia tahun 2022 akan pulih mendekati keadaan sebelum pandemi, namun kita harus tetap berpikir inovatif dan membuat terobosan baru,” tutur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Untuk diketahui, Bank Dunia memproyeksikan perekonomian Indonesia bakal pulih setelah mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19 sejak 2020.

Baca juga : Januari 2022, Gus Muhaimin Pastikan RUU TPKS Disahkan Jadi Inisiatif DPR

Pada 2021, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,7 persen. Dengan asumsi, Indonesia tidak mengalami gelombang baru Covid-19 yang lebih parah.

Pada 2022, Bank Dunia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat 5,2 persen dan 5,1 persen pada 2023. Dengan asumsi, program vaksinasi akan terus dilakukan, sehingga sebagian besar provinsi bisa mencapai tingkat vaksinasi hingga 70 persen pada 2022. Asumsi lainnya, Indonesia tidak akan mengalami gelombang baru Covid-19 yang lebih parah.

Sementara Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh menjadi 3,2 persen pada tahun 2021, dan naik 5,9 persen pada 2022.

"Pemulihan pandemi bukan hanya pemulihan ekonomi, atau naiknya angka-angka PDB (produk domestik bruto), tetapi juga pemulihan sosial ekonomi,” urai Gus Muhaimin.

Baca juga : Prestasi Ekonomi Kinclong, Elektabilitas Airlangga Nanjak Terus

"Semoga, pandemi Covid-19 benar-benar berakhir. Sehingga, bangsa ini bisa menata masa depan yang lebih baik lagi di masa-masa mendatang," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.