Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan

Atasi Harga Migor, Pemerintah Harus Serius Intervensi Pasar

Kamis, 10 Februari 2022 14:18 WIB
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan meminta kepada pemerintah untuk betul-betul mempersiapkan kebijakan intervensi pasar yang komprehensif dan tidak sekadar janji untuk memastikan harga minyak yang dijual di pasaran maksimal di Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 14 ribu per liter.

Hal ini sangat beralasan karena pemerintah melalui Kementerian Perdagangan belum juga mampu menahan gejolak harga minyak goreng yang masih tetap dijual dengan harga pasaran Rp 18 ribu, bahkan Rp 23 ribu per liter.

Baca juga : Kasus Covid Meroket, Mantan Direktur WHO Minta Pemerintah Ganti Kebijakan

"Yang mengherankan mengapa harga minyak goreng tidak juga turun. Jika pemerintah merasa sudah menunaikan tugasnya dengan menetapkan regulasi HET Rp 14 ribu per liter dan DMO 20 persen. Harusnya soal minyak goreng ini sudah selesai," ungkap Politisi Senior Partai Demokrat ini dalam keterangannya, Kamis (10/2).

Lebih lanjut, Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini menyatakan bahwa soal gejolak harga harus diikuti dengan inspeksi dan pengawasan, distribusi dan stock yang mendukung di lapangan dan penindakm hukum bila terjadi pelanggaran kebijakan di pasar. Karena ada banyak pelaku dan aspek ekonomi yang mesti diperhatikan.

Baca juga : Harga Monstera Di Minaqu Indonesia Terjun Bebas

Dari sisi konsumen, kenaikan harga ini berdampak terhadap banyak produk turunan yang membutuhkan minyak goreng. Industri kuliner, misalnya, terutama pelaku UMKM pasti merasakan dampak yang berat dari gejolak harga ini.

Karena itu, Syarief menekankan betul perkara keberpihakan dan skala prioritas. Pemerintah mesti memiliki sense of crisis, serta tendensi memberdayakan pelaku usaha kecil.

Baca juga : Kawal Harga Minyak Goreng, Wamendag Terjun Langsung Ke Pasar

Minyak goreng dari produsen sawit, kata dia, tentu tidak langsung pada konsumen, karena dari sisi distribusi akan melalui pedagang langsung dan tidak langsungdi pasar, terutama di pasar-pasar tradisional.

"Baik konsumen dan pedagang pasar ini mesti diperhatikan, jangan sampai ada kalangan rakyat kecil yang dirugikan. Pemerintah mesti mengambil kebijakan afirmasi agar konsumen dapat membeli minyak goreng dengan harga murah, serta pedagang juga tetap berdaya," tutup Syarief. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.