Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Panic Buying Minyak Goreng
Begitu Ada Barang Di Pasar, Langsung Diserbu Masyarakat
Jumat, 11 Maret 2022 07:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kelangkaan minyak goreng membuat masyarakat membeli secara berlebihan atau melakukan aksi panic buying. Ada saja warga yang menimbun minyak, buat stok masak di rumah.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengingatkan, rakyat tidak bisa disalahkan dengan keadaan ini. Karena memang, minyak goreng langka dan tidak ada jaminan harga yang wajar.
“Saya minta segenap aparatur Pemerintah tidak menuding rakyat sebagai pihak bersalah atas krisis minyak goreng yang sudah terjadi selama berbulan-bulan,” pinta Syarief dalam keteranganya, kemarin.
Baca juga : Puan: Kelangkaan Minyak Goreng Berkepanjangan Bisa Timbulkan Kegaduhan
Menurut Syarief, bagaimana mungkin Pemerintah menuding dan menyalahkan warganya atas aksi panic buying membeli dan menyimpan minyak goreng.
Selain tudingan ini tidak dapat dibuktikan, menyalahkan aksi panic buying adalah bentuk kegagalan Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok.
Bahkan, kata mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) ini, apa yang dilakukan Pemerintah selama krisis minyak goreng, tidak berdampak apa-apa terhadap stok dan harga yang wajar.
Baca juga : Menteri Basuki Cermati Pengadaan Barang Dan Jasa Untuk Tol Gilimanuk
Di berbagai daerah, dia mengaku terus mendapatkan laporan kelangkaan dan tingginya harga bahan pokok di semua pasar tradisional maupun modern.
“Masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng di negara surga sawit. Ini anomali sekaligus fakta yang memilukan,” kritik politikus Partai Demokrat ini.
Untuk itu, Syarief berharap Presiden Jokowi mengingatkan pembantu-pembantunya agar segera menyelesaikan perkara minyak goreng. Berkali-kali dia mengingatkan Pemerintah agar serius dan fokus menyelesaikan perkara mendasar dan kebutuhan pokok rakyat.
Baca juga : Badan Didorong, Jari Dicelup Tinta
“Janganlah kita berbicara hal-hal besar jika perkara mendasar rakyat saja tidak dapat diselesaikan. Padahal rakyat tidak minta yang muluk-muluk, cukupkan kebutuhan mendasar, apalagi rakyat sudah terlampau menderita di tengah pandemi Covid-19,” tegasnya.
Selain itu, Syarief mendesak persoalan ini diselesaikan dari hulunya, membongkar krisis minyak goreng dari akarnya. Sungguh tidak dapat diterima akal sehat jika negara penghasil dan eksportir sawit terbesar di dunia mengalami kelangkaan pasokan minyak goreng dalam jangka waktu yang sangat lama.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya