Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana mengatakan, kearifan lokal perayaan Hari Nyepi di Bali merupakan salah satu solusi untuk menjawab dalam menghadapi tantangan global menyangkut perubahan iklim. Menurut dia, kearifan lokal ini akan digaungkan dalam Sidang ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU), yang berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 20-24 Maret ini. Acara ini dihadiri 155 negara.
Di Bali, kata politisi Partai Demokrat ini, sebetulnya memiliki kearifan lokal yang bisa memberikan kontribusi atau menjawab tantangan global untuk menghadapi isu climate change yang berhubungan dengan lingkungan. Sebab, Bali memiliki filosofi Tri Hita Karana, yakni hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Sang Pencipta.
"Konsep Tri Hita Karana yang berhubungan dengan Hari Nyepi, bahwa itu korelasinya ke earth hour. Kalau itu (earth hour) kan hanya jam saja. Kalau Hari Nyepi di Bali, kan 24 jam. Artinya itu suatu gagasan yang luar biasa," kata Putu Rudana, di sela Sidang IPU, di Bali, Senin (21/3).
Baca juga : Puan Ajak Negara Maju Bantu Atasi Perubahan Iklim
Selain itu, anggota DPR asal Bali ini mengatakan, ada lagi kearifan lokal Pulau Dewata yang berhubungan dengan alam, yakni subak. Menurut dia, subak adalah energi yang sangat sustainable. Subak itu air mengalir dari gunung ke laut melalui sungai atau sawah yang bersinergi dengan alam.
"Nah, filosofi-filosofi ini kearifan lokal ini kami suarakan. Di sini kami akan tunjukkan kepada para delegasi, bahwa ini (kearifan lokal Bali) sebetulnya dapat memberikan kontribusi atau menjawab tantangan global untuk menghadapi isu climate change yang berhubungan dengan lingkungan," jelas dia.
Tentu, lanjut Putu, perlu juga digali kearifan lokal dari negara-negara lain atau daerah lain untuk disatukan sebagai solusi menghadapi tantangan global terhadap perubahan iklim. Dia mengakui, sebetulnya kearifan-kearifan lokal itu ada. Yang menjadi persoalan saat ini adalah bagaimana menggerakkan semua pihak agar berkomitmen melaksanakannya.
Baca juga : Jokowi: Gerakkan Aksi Cegah Perubahan Iklim Sangat Sulit
"Bagaimana rakyat, negara, atau Pemerintah dan parlemen untuk turun langsung berkontribusi mengawal isu perubahan iklim yang menjadi tantangan ke depan. Sekarang, isu perubahan iklim memang isu yang nyata dan betul-betul kritis, serta memberikan dampak begitu besar terhadap kehidupan manusia," ujarnya.
Sebelumnya, saat membuka Sidang ke-144 IPU, Minggu malam (20/3), Presiden Jokowi mengatakan, tantangan yang dihadapi global ke depan tidak semakin mudah. "Jangan melupakan bahwa kita menghadapi sebuah hal yang mengerikan kalau kita tidak berani memobilisasi kebijakan-kebijakan, baik di parlemen baik maupun Pemerintah, yaitu perubahan iklim," kata Jokowi.
Ia mengatakan, perubahan iklim sering dibicarakan dan diputuskan dalam pertemuan global, tapi aksi lapangannya belum kelihatan. Misalnya, transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT), dari energi batu bara ke renewable energy. "Kelihatannya mudah, tapi praktiknya sesuatu yang sulit di lapangan utamanya bagi negara berkembang," jelas dia.
Baca juga : Puan: Partisipasi Politik Perempuan Didorong, Demokrasi Berkembang
Jokowi pun mengajak para delegasi IPU untuk melakukan langkah nyata menanggulangi perubahan iklim. "Kalau ini tidak riil dilakukan, sampai kapan pun saya pesimis yang namanya perubahan iklim betul-betul tidak dapat kita cegah. Kalau itu hanya kita bicarakan dari tahun ke tahun dan tidak ada keputusan, saya pesimis bahwa perubahan iklim tidak bisa kita cegah sama sekali," ucapnya. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya