Dark/Light Mode

Sidang IPU Ke-144

Puan Ajak Negara Maju Bantu Atasi Perubahan Iklim

Senin, 21 Maret 2022 09:48 WIB
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Ist)
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR, Puan Maharani mendorong, agar negara maju membantu negara-negara berkembang mengupayakan bantuan dana maupun investasi untuk mendukung agenda perubahan iklim.

Hal itu ditegaskan Puan saat berpidato di pembukaan Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali International Convention Centre (BICC) The Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3). 

Terlebih, negara maju perlu mendukung percepatan penggunaan energi terbarukan sebagai langkah yang bisa dilakukan dalam menghindari pemanasan global. “Transisi energi bersih di negara berkembang juga perlu mendapatkan dukungan teknologi dan investasi,” kata Puan. 

Baca juga : Jokowi: Gerakkan Aksi Cegah Perubahan Iklim Sangat Sulit

Pasalnya, perubahan iklim telah menjadi agenda global. Tindakan nyata harus dilakukan anggota dewan. "Saat ini dunia telah mencapai pemanasan 1.1 derajat celsius dan mengakibatkan target pemanasan 1.5 hingga 2 derajat celsius sulit untuk dapat tercapai,” sambungnya.

Karena itu, dia mendorong agar pertemuan forum parlemen internasional dapat memobilisasi komitmen dan aksi dunia pada isu perubahan iklim. Aksi nyata mutlak dilakukan guna menyelamatkan dunia dari dampak perubahan iklim yang banyak menyebabkan bencana.

“Sesuai tema pertemuan, parlemen perlu untuk memobilisasi pengurangan emisi, memperkuat adaptasi, dan merealisasi komitmen pembiayaan bagi negara berkembang,” tegas Ketua DPP PDIP itu. 

Baca juga : Bamsoet Ajak Negara Dunia Bersatu Hadapi Perubahan Iklim

Diketahui, saat bersama Puan membuka IPU, Presiden Jokowi juga mengungkapkan beragam tantangan yang dihadapi dunia internasional dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya terkait perubahan iklim. 

Menurutnya, perubahan iklim adalah tantangan yang mengerikan bila pemerintah dan parlemen tidak berani menggerakkan kebijakan-kebijakan terstruktur. "Ini yang harus diingat. Jangan pernah dilupakan," sebut Puan. 

Betapa sulitnya menggerakkan aksi untuk mencegah perubahan iklim. Contohnya, proses transisi energi dari energi fosil menjadi energi baru dan terbarukan. Sekalipun sering dibahas, tapi belum ada aksi nyata yang terlihat di lapangan.

Baca juga : Sambil Ujan-ujanan, Puan Tanam Pohon Kelengkeng Di Bali

“Dari energi batu bara, masuk ke renewable energy. Kelihatannya mudah tetapi dalam praktiknya ada sesuatu yang sulit di lapangan," tukas Kepala Negara. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.