Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gus Jazil Ingin Lebih Banyak Santri Nyebur Ke Politik

Senin, 23 Mei 2022 20:15 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat acara Doa Bersama Ulama dan Habaib Halal Bi Halal Bersama Gus Muhaimin di Dyandra Convention Center, Surabaya, Minggu (22/5). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat acara Doa Bersama Ulama dan Habaib Halal Bi Halal Bersama Gus Muhaimin di Dyandra Convention Center, Surabaya, Minggu (22/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan konstitusi memandatkan bahwa tujuan utama bernegara adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut mewujudkan perdamaian dunia. Mandat konstitusi ini harus diwujudkan sekuat tenaga dan diperjuangkan agar menjadi kenyataan.

"Konstitusi seharusnya mampu menghadirkan kesejahteran kepada rakyat. Kita negara besar, sumber alam kita melimpah. Batubara, nikel, timah, emas, minyak, semuanya ada. Konstitusi kita sudah memandatkan bahwa aset perekonomian kita harus dibangun dengan asas kekeluargaan, bukan hanya untuk segelintir orang," ujar Gus Jazil saat acara Doa Bersama Ulama dan Habaib Halal Bi Halal Bersama Gus Muhaimin di Dyandra Convention Center, Surabaya, Minggu (22/5).

Dikatakan Gus Jazil, dalam berbagai forum, tema soal ketuhanan, moralitas, persatuan maupun demokrasi sangat sering didengungkan.

Tetapi lebih dari itu, ada hal yang tidak kalah penting untuk diangkat yakni bagaimana mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. "Kita butuh keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ungkapya.

Menurutnya, salah satu masalah terbesar yang dihadapi bangsa ini adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kekayaan alam Indonesia yang luar biasa belum bisa menjadi sumber kesejahteraan bagi sebagian besar rakyat.

Baca juga : BAZNAS Serahkan Bantuan Santripreneur di Kendari

"Kesenjangan sosial masih kita rasakan. Yang kaya makin kaya, yang miskin maskin miskin. Kesenjangan jarak kesejahteraan antara si kaya dan miskin masih sangat jauh," katanya.

Gus Jazil mengingatkan apa yang disampaikan Ibnu Khaldun. Yakni salah satu sebab runtuhnya sebuah negara karena mengabaikan hukum dan tidak tegaknya keadilan.

"Undang-Undang Dasar yang kita sebut sebagai norma tertinggi konstitusi kita, terkadang dikalahkan dengan UU yang lain, yakni UUD, ujung-ujungnya duit," urainya.

Menurutnya, bangsa ini tidak boleh dikelola dengan cara-cara yang tidak benar. Bangsa ini sudah memiliki landasan hukum Pasal 33 Undang-Undang 1945 yang menjadi dasar sistem perekonomian nasional. Pasal 33 ayat 3, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Namun, diakuinya perjuangan untuk mewujudkan keadilan sosial bukanlah perkara mudah. Perjuangan politik dan ekonomi, sesungguhnya muaranya adalah untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.

Baca juga : Dijagokan Jadi Pj Anies, Heru: Masih Banyak Kandidat Yang Lebih Baik

"Tasharruf imam ala ra'iyyah manuthun bil maslahah. Kebijakan seorang pemimpin terhadap rakyatnya mestinya hendak didasarkan pada kemaslahatan umum," tutur Gus Jazil.

Gus Jazil mengatakan bahwa perjuangan para ulama, para santri dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga hari ini sungguh luar biasa jasanya. Namun peran santri, baik dari sisi ekonomi maupun politik masih sangat minim bahkan hanya segelintir.

"Hanya sedikit sekali para santri yang kemudian lahir menjadi pengusaha, menjadi politisi yang andal atau menguasai asset-aset besar atau mampu menggerakkan ekonomi yang lebih besar," katanya.

Keadaan santri yang dipinggirkan oleh kekuatan besar di luar santri, kata Gus Jazil, harus menjadi kesadaran para santri untuk terus berjuang agar memiliki kemampuan dan kemandirian dalam setiap gerak. Dalam setiap upaya untuk dapat memberikan sumbangan yang terbaik kepada bangsa ini.

"Politik hari ini lebih bercorak dan condong pada pasar dan kekuasaan bercorak traksaksional. Ini benar-benar sangat mengkhawatirkan, Praktik money politics begitu marak. Kami berkeyakinan jika kondisi seperti ini terus berlanjut maka para santri akan terpinggirkan," katanya.

Baca juga : Gus Jazil Genjot Motivasi Santri Penghafal Al Quran

Menurutnya, untuk memenangkan keadaan, para santri harus memiliki tekad yang sama, kekuatan dan satu barisan untuk mobilisasi kekuatan politik. Kekuatan yang dapat melawan keadaan melawan kapitalisme dan oligarki.

Harus diakui bahwa sejak era reformasi, kaum santri, kaum nahdliyin sudah dapat menduduki posisi-posisi strategis. Baik menjadi menteri, pimpinan MPR, pimpinan DPR, gubernur dan wali kota.

Di hadapan para kiai para ulama para hababib, Gus Jazil mengajak kalangan santri untuk meneguhkan keyakinan bahwa pada suatu sat nanti, kaum santri akan dapat memimpin negeri ini.

"Mudah-mudahan dengan keyakinan dan doa serta perjuangan kita semua, kepemimpinan Indonesia dapat kita rebut menjadi kekuatan yang mampu memberikan kesejahteraan, kemakmuran untuk rakyat Indonesia," tuturnya.

Gus Jazil mengaku optimistis, dengan integritas dan moralitasnya, para santri akan mampu memimpin Indonesia yang berpihak kepada rakyat, bukan berpihak kepada orang-orang kuat, orang-orang kaya, dan orang-orang yang menyalahgunakan konstitusi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.