Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muzani: Alumni Timur Tengah Terbukti Bawa Ajaran Kerukunan

Sabtu, 18 Juni 2022 19:59 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani membuka sekaligus memberikan sambutam dalam acara Silahturahmi & Musyawarah Nasional 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (17/6). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani membuka sekaligus memberikan sambutam dalam acara Silahturahmi & Musyawarah Nasional 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (17/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani membuka sekaligus memberikan sambutam dalam acara Silahturahmi & Musyawarah Nasional 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, pada Jumat (17/6).

Pada kesempatan ini, Muzani berbicara tentang pentingnya peran para alumni Timur Tengah dalam menjaga Pancasila sebagai dasar negara. Baginya, peran alumni Timur Tengah begitu penting terhadap kemajuan bangsa.

"Dalam sejarahnya, alumni Timur Tengah telah membuat Nusantara sampai menjadi Indonesia dikenal sebagai kekuatan bangsa. Kita bisa hidup rukun dalam aneka kebhinekaan dan saling toleran serta menghormati satu sama lain karena para ulama dari Timur Tengah," ujar Muzani.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra ini menceritakan, sikap saling toleran ini bisa terjadi karena konsep negara dan keyakinan beragama saling beriringan. Tidak bertentangan.

Nah, inilah yang menjadi pembeda dengan banyaka negara di Timur Tengah. Di mana, banyak negara di Timur Tentah justru terjadi pertentangan yang berujung peperangan.

Baca juga : Kurban Online Beri Kemudahan Masyarakat untuk Berkurban

Berbeda dengan Indonesia, yang justru keberagaman agama dan budayanya berbanding lurus dengan konsep-konsep ke-Indonesiaan. Peran alumni Timur Tengah juga tidak sedikit dalam memberi kesejukan untuk terus menjaga harmonisasi di tengah masyarakat Indonesia.

"Di Indonesia, tidak ada perang agama, tidak ada pertentangan itu, yang ada hanya saling menghormati dan itu adalah kontribusi dari alumni Timur Tengah," semangatnya.

Muzani menyebut sejumlah ormas di Indonesia jebolan alumni Timur Tengah yang kini eksis menjaga perdamaian di Indonesia. Di antaranya, Muhammadiyah yang didirikan KH Ahmad Dahlan di Tahun 1912, dan Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan KH Muhamad Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) di Tahun 1926.

"Dua organisasi inilah yang kemudian berperan penting dalam kemajuan dakwah Islam dan mempengaruhi konsep negara Indonesia sejak kelahirannya sampai sekarang. Demikian juga dengan organisasi lainnya yang didirikan oleh alumni Timur Tengah," sebutnya.

Politisi kelahiran Tegal ini menceritakan, peranan alumni Timur Tengah ini telah terbukti memperjuangkan kemerdekaan, mendapatkan pengakuan internasional, mempertahankan kemerdekaan, sampai mengisi kemerdekaan dari dulu sampai sekarang.

Baca juga : Lestari: Perlu Komitmen Kuat Terbitkan Aturan Pelaksanaan UU TPKS

Bahkan, katanya, peristiwa fatwa jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy'ari kemudian menjadi landasan bagi rakyat Surabaya untuk melawan kembalinya penjajah, Belanda dan Inggris. Peristiwa 10 November 1945.

"Ini salah satu bukti betapa ulama alumni Timur Tengah begitu komit kepada bangsa dan negaranya," katanya.

Selain itu, para pendiri bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta, menurut Muzani juga dipengaruhi oleh pemikiran keagamaan yang disebarkan alumni Timur Tengah. Sontak, lahirlah sejumlah pemikiran seperi dasar negara Pancasila.

"Mantan Menteri Agama Alamsyah Ratu Perwiranegara bahkan pernah mengatakan bahwa Pancasila adalah hadiah terbesar umat Islam bagi bangsa Indonesia," ucapnya.

Muzani menambahkan, Pancasila sebagai dasar negara merupakan perwujudan atas keberagaman dan toleransi yang menjadi tiang utama Indonesia. Para pendiri negara akhirnya bersatu hanya dengan satu tekad untuk wujudkan Indonesia yang utuh.

Baca juga : Toulon Cup, Timnas U-19 Kalah Tipis Lawan Venezuela

Meskipun dasar negara tidak berdasar agama. Itulah yang dirumuskan dalam Pancasila dan kita semua bersatu dalam negara berdasar Pancasila. 

"Itulah jasa-jasa para alumni Timur Tengah kita. Kalau mau jujur, jasa jasa alumni Timur Tengah tidaklah kecil dalam mewujudkan Indonesia sampai saat ini. Pancasila milik kita semua, milik semua bangsa Indonesia. Pancasila harus menjadi bagian inti dalam membangun bangsa dan negara. Begitu pun Alumni Timur Tengah yang telah menjadi bagian penting dalam menahga kehidupan berbangsa dan bernegara," tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.