Dark/Light Mode

Demokrat Minta Target Pajak 2023 Tak Bebani Rakyat

Selasa, 21 Juni 2022 10:41 WIB
Anggota Badan Anggaran DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan. (Foto: Ist)
Anggota Badan Anggaran DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat berharap pemerintah tidak memasang target pajak yang tinggi pada 2023 karena akan membebani rakyat. Apalagi ekonomi masyarakat baru saja tumbuh dan menggeliat. 

Begitu kata Anggota Badan Anggaran DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan dalam keterangannya, Selasa (21/6). 

‘’Saya mendukung penuh peningkatan penerimaan negara. Tapi pesannya, jangan sampai memberatkan rakyat karena situasi kita baru membaik, dan kondisi makro juga belum mendukung. Kita jangan jor-joran dalam menerapkan pajak untuk masyarakat,” lanjutnya.

Baca juga : KPK Buka Peluang Jerat Anak Mantan Pejabat Pajak Wawan Ridwan

Marwan mengingatkan, pemerintah berhati-hati dan bijak memutuskan target penerimaan negara dengan sepenuhnya mempertimbangkan kondisi masyarakat. "Jangan sampai, keinginan kita untuk memperoleh telur sebanyak-sebanyaknya, justru dengan cara mematikan ayam-ayamnya," tukasnya.

Sebelumnya, Marwan mengapresiasi capaian pajak tahun 2021 maupun 2022 yang menurutnya cukup baik. Hanya saja, katanya, dalam sukses ini ada juga faktor keberuntungan, antara lain karena naiknya harga komoditas.

Diingatkan bahwa menuju 2023, kondisi makroekonomi tidak begitu menggembirakan. ‘’Karena pandemi belum tuntas, perang Ukraina Rusia entah kapan selesainya, sehingga harga energi dan pangan terus meningkat dan resesi mulai menghantui berbagai belahan dunia. Kita juga akan mengalami likuiditas yang ketat,” papar Sekretaris Fraksi Partai Demokrat itu.

Baca juga : Demokrat DKI: 38 Ribu Rumah Tangga Miskin Nggak Kebagian Bansos

Di atas itu, Marwan menegaskan bahwa pada prinsipnya Fraksi Partai Demokrat mendukung penuh optimisme terkait peningkatan penerimaan negara. ‘’Tidak ada jalan lain untuk membangun selain terus memperbaiki penerimaan negara, apalagi devisit 2022 tidak boleh lebih dari 3 persen. Tetapi sekali lagi, jangan sampai menambah beban rakyat,’’ katanya.

Marwan menambahkan, ekonomi Indonesia sedang mengalami banyak tantangan baik dari sisi regional maupun gobal. Karena itulah, target pajak jangan sampai ‘gila-gilaan’ hingga semakin menyulitkan rakyat.

“Coba diukur penerimaan negara yang paling optimal dan tidak semakin memberatkan ekonomi rakyat. Pemerintah sebenarnya punya jalan keluar dengan kebijakan-kebijakan lain yang masih bisa dikendalikan,” pungkas legislator asal Lampung ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.