Dark/Light Mode

Seminar Pancasila Di Belanda

Negara Wajib Lindungi Ideologi Warganya Di Luar Negeri

Senin, 27 Juni 2022 08:20 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah saat Seminar Pancasila bertajuk Bung Karno, Pancasila dan Jiwa Bangsa Indonesia yang diselenggarakan atas kerja sama MPR, BPIP dan KBRI Belanda di Eindhoven, Belanda. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah saat Seminar Pancasila bertajuk Bung Karno, Pancasila dan Jiwa Bangsa Indonesia yang diselenggarakan atas kerja sama MPR, BPIP dan KBRI Belanda di Eindhoven, Belanda. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seminar Pancasila bertajuk Bung Karno, Pancasila dan Jiwa Bangsa Indonesia yang diselenggarakan atas kerja sama MPR, BPIP dan KBRI Belanda di Kota Eindhoven dibuka secara virtual oleh Ketua Dewan Pengaarah BPIP, Megawati Soekarnoputri.

Seminar menghadirkan secara offline narasumber Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Duta Besar untuk Belanda Mayerfas dan Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi. Hadir sebagai peserta dalam seminar itu masyarakat Indonesia di Belanda, Aktifis Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda, pimpinan organisasi keagamaan, pengamat Indonesia dan pengurus Dewan Perwakilan Partai Luar Negeri (DPLN) PDI Perjuangan Belanda dan Eropa.

Dalam sambutannya, Megawati menyambut baik penyelenggaraan Seminar Pancasila bagi masyakat Indonesia di luar negeri. Megawati mengatakan, aalah satu janji negara sebagaimana termaktub dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah  melindungi bangsa dan segenap tumpah darah Indonesia.

"Salah satu hal yang harus dilindungi negara itu adalah perlindungan warga negara Indonesia dari segala kemungkinan pengaruh ideologi-ideologi bangsa lain termasuk terhadap warga negara Indonesia yang berada dan tinggal di luar negeri," tandas Megawati.

Megawati menyampaikan  harapannya agar di manapun warga Indonesia berada, hendaknya nilai-nilai Pancasila harus tetap dibawa dan senantiasa melekat dalam pikiran, hati dan jiwa mereka.

Baca juga : Di Antara 10 Negara Berpenduduk Terbanyak Di Dunia, Prevalensi TB Indonesia Tertinggi

"Ini harus dicamkan karena kita telah bersepakat bahwa Pancasila adalah falsafah dan ideologi negara, pemersatu bangsa Indonesia, perjanjian luhur pendiri bangsa, dan menjadi cita cita bangsa Indonesia," tandas Megawati lagi.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dalam ceramahnya mengatakan bahwa sejatinya Pancasila adalah ideologi perdamaian bagi bangsa Indonesia sendiri dan bagi bangsa-bangsa lainnya di muka bumi.

Pancasila jika diamalkan dalam praktek berbangsa dan bernegara akan menciptakan perdamaian dalam masyarakat Indonesia dan dalam tatanan masyarakat dunia.

Ahmad Basarah menjelaskan, bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah ideologi pembebasan juga sekaligus ideologi perdamaian yang bersifat universal. Pancasila dapat digunakan secara internasional menghadirkan nilai kemanusiaan dalam wujud perdamaian dunia karena memang tiada bangsa yang dapat menolak nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Kebangsaan, Demokrasi dan Keadilan Sosial. 

Pancasila, kata Basarah, adalah lima dasar negara yang tidak berpangkal kepada gagasan Manifesto Komunis atau Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Pancasila adalah pengangkatan ke taraf yang lebih tinggi, satu hogere optrekking daripada Declaration of Independence dan Manifesto Komunis.

Baca juga : PLN Jaga Daya Beli Masyarakat & Lindungi Pelanggan Listrik Subsidi

"Sehingga Pancasila ini adalah karya jenius dan visioner bukan hanya bagi bangsa Indonesia tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain di dunia," ujar Basarah yang juga dosen Universitas Islam Malang (Unisma) itu.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi mengatakan bahwa bangsa Indonesia demikian beruntung mempunyai sosok besar seperti Bung Karno dan Pancasila. 

Zuhairi memgatakan, Bung Karno telah meletakkan pondasi sangat luar biasa bagi perdamaian dunia melalui Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan Gerakan Non Blok. Bahkan, konstitusi Iran dan Tunisia ada tertulis istilah Non-Blok.

"Mereka mengakui mengambil dari pemikiran Bung Karno. Bahkan Tunisia juga mengakui bahwa kemerdekaannya diinspirasi oleh Bung Karno," sambungnya.

Menurut Dubes Zuhairi, untuk menyebarluaskan ajaran Bung Karno, dirinya sebagai duta besar di Tunisia melakukan penerjemahan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 ke dalam bahasa arab. Menurutnya, hal ini karena nilai-nilai Pancasila adalah solusi bagi dunia Islam dan dunia internasional.

Baca juga : APP Sinar Mas Dukung Teknologi Modifikasi Cuaca Di Sumsel Dan Jambi

"Oleh karena itu, kita bangga memiliki Bung Karno sehingga pemikiran dan perjuangan Bung Karno harus terus menerus kita hidupkan agar menjadi warisan penting bagi dunia," pungkas Zuhairi.

Duta Besar Indonesia untuk Belanda  Mayerfas dalam paparannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan terlibat aktif dalam menyelenggarakan acara seminar ini.

"Kita harapkan melalui seminar ini kita bisa memperdalam dan mengkaji lebih jauh lagi mengenai Pancasila sebagai warisan Bung Karno dan Pendiri Bangsa lainnya yang menjadi jiwa bangsa Indonesia. Kita harus meyakini nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujarnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.