Dark/Light Mode

Sejumlah Wilayah Di Ibu Kota Kebanjiran

Lantai Pertokoan Warga Rusak Diterjang Banjir

Kamis, 2 Juni 2022 07:30 WIB
Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melakukan pengerukan endapan lumpur di Kali Sunter, Jakarta. (Foto: Wahyu Dwi Nugroho/RM)
Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melakukan pengerukan endapan lumpur di Kali Sunter, Jakarta. (Foto: Wahyu Dwi Nugroho/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah wilayah di Ibu Kota Jakarta terendam banjir setinggi 40 centimeter (cm) hingga 1 meter (m), pada Selasa (31/5). Para korban banjir tersebut, mengalami kerugian materi akibat tempat tinggal dan perabotan mereka rusak.

Banjir antara lain terjadi di permukiman di Rukun Tetangga (RT) 7 Rukun Warga (RW) 08 Pejaten Timur, Jakarta Selatan (Jaksel). Kawasan ini terendam banjir setinggi 50 cm sampai dengan 1 m. Banjir di sini terjadi akibat meluapnya aliran sungai Ciliwung.

Warga sudah mendapatkan peringatan dari pengurus RT/ RW bahwa banjir kiriman akan datang. Informasi tersebut membuat warga mengamankan barang penting di rumah mereka.

Baca juga : Partai Ummat Tawarkan Gagasan Pemilu Berbasis Blockchain

Tidak hanya di Pejaten, banjir juga menerjang permukiman warga di Jalan Bina Warga, Kalibata, Jaksel, Rabu (1/6) dini hari. Banjir terjadi juga akibat meluapnya Kali Ciliwung. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 40 cm hingga 1 m. Di daerah ini, kebanyakan warga lebih memilih bertahan di rumah.

Banjir juga terjadi di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim). Banjir ini terjadi akibat luapan Kali Baru pada Selasa (31/5) malam.

Darwis (64), salah satu pemilik toko di daerah itu menceritakan, luapan Kali Baru masuk ke dalam tokonya melalui bagian belakang yang berbatasan dengan dinding turap aliran.

Baca juga : Kota Bandung Raih Penghargaan Dari Kementerian PPN

“Mulai masuk sekitar jam 18.00 WIB. Di sini ada empat toko yang terdampak, ada air masuk dari bagian bawah lantai, sampai keramiknya pecah,” kata Darwis, Selasa (31/5).

Kali Baru meluap setelah hujan deras mengguyur kawasan Bogor, Depok dan Jakarta pada Selasa sore sehingga tinggi muka air di pintu air di Bogor mencapai status Siaga 2.

Menurut Darwis, banjir akibat luapan Kali Baru sudah terjadi bertahun-tahun. Namun, hingga kini belum ada penanganan untuk menyelesaikan masalah itu.

Baca juga : 34 Rumah Warga Serang Rusak Diterjang Angin Kencang

“Waktu surut bisa cepat, dan bisa lama. Karena air kiriman, sangat tergantung cuaca di Bogor dan Depok,” ujarnya.

Darwis menuturkan, ketinggian air paling parah di Jalan Raya Bogor dari arah Ciracas menuju Kramat Jati, sekitar 20 cm. Di lokasi ini, banjir mengakibatkan kemacetan parah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.